Lihat ke Halaman Asli

Kegiatan Bakti Sosial Muda- Mudi

Diperbarui: 4 April 2017   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1375023862128683146

Minggu, 28 July 2013, sekelompok muda - mudi dari Vihara Maitreya Teluk Gong, mengadakan kegiatan bakti sosial dengan mengunjungi beberapa panti sosial. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya. Dan tahun ini, mereka mengunjungi Panti Sosial Belaian Kasih ( anak - anak autisme ) ,  Panti Bina Laras  Harapan  Sentosa ( teman - teman yang mengalami gangguan jiwa ) ,   Wisma Papua     ( panti lanjut usia ) dan Panti Cendrawasih ( panti lanjut usia ) yang berada di daerah Cengkareng - Jakarta Barat.

Berangkat dari Vihara sekitar jam 8 pagi dan Panti Sosial Belaian Kasih menjadi tempat pertama kunjungan hari ini. Mulai dari anak kecil, muda- mudi sampai orang dewasa paruh baya ikut dalam rombongan. Semuanya sangat bersemangat dan terlihat sangat antusias ingin berbagi rasa kebersamaan, berbagi rasa kepedulian terhadap sesama dan ingin berbagi kebahagian.

Panti Sosial Bina Grahita Belaian Kasih

Disambut oleh Ibu Ida, selaku perwakilan dari pihak panti, beliau menjelaskan banyak hal tentang keberadaan panti, segala sesuatu tentang panti ini, tentang anak- anak yang ada disini.

"Disini ada 114 anak- anak autisme. Mereka semua berasal dari anak jalanan, mereka kami ambil , kami bersihkan, kami bimbing mereka bagaimana sopan santun dan sebagainya." jelas Ibu Ida diawal kata sambutannya.

"Seharusnya 1 kelas hanya boleh ada 5 anak yang mengikuti pelajaran. Tapi karena banyaknya keterbatasan, ya .. mau tidak mau, mereka semua digabung menjadi satu. Dan guru yang ada pun hanya 6 orang. Bayangkan 6 guru mengajarkan 114 murid " tambahnya kemudian.

[caption id="attachment_257093" align="aligncenter" width="300" caption="Beberapa sudut panti"]

13750239571866906733

[/caption]

Banyak tantangan yang dialami dalam menghadapi anak- anak. Menurut Ibu Ida, pertama kali anak - anak ini datang, sungguh tidak ada sopan santunnya. Mungkin karena sudah terbiasa hidup bebas dijalanan dan ada orang yang memberi mereka uang atau makanan, tapi mereka harus bekerja untuk orang itu.

" Dulu, jika ada tamu datang, pas selalu kecopetan. Tapi sekarang sudah tidak lagi. Malah saat ini, begitu lihat guru datang, secara otomatis sudah bisa masuk ke dalam kelas. Ya walaupun ada yang bermain- main, ada yang tidur , ada yang serius belajar. Daripada berkeliaran tidak jelas ." dengan penuh semangat Ibu Ida menceritakan pengalamannya.

[caption id="attachment_257096" align="aligncenter" width="300" caption="Penyerahan paket secara simbolis"]

1375024132909221529

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline