Lihat ke Halaman Asli

Dilema Antara Passion dan Uang

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setiap orang punya passion. Passion itu hobi, dan itu tidak boleh karena uang. Karena kalau passion ini digerakkan oleh uang, umurnya takkan panjang. Meskipun ia berhasil dapat banyak uang. Karena orang itu akan berhenti melanjutkan passion itu ketika tidak lagi menghasilkan uang dari situ.

Uang itu punya sayap seperti burung. Kalau dikejar, ia akan terbang. Makin diburu, makin tidak kembali. Dan kita akan semakin putus asa.

Apa passion anda?


Untuk mudahnya, pertanyaannya kita ubah. Pekerjaan apa yang kalau anda diminta melakukannya tanpa dibayar, anda tetap bersedia melakukannya dengan sebaik-baiknya? Itulah passion anda.

Kalaupun anda mendapatkan uang dari situ, anggap saja bonus..

Seorang guru yang memiliki passion pada profesinya akan tampil sungguh-sungguh ketika mengajar. Sama seriusnya dengan ketika ia mengajar dengan bayaran ratusan ribu per jam pelajaran.

Rumput tetangga bikin tak nyaman


Tiap orang punya passion masing-masing. Tapi sering kita meninggalkan passion hanya karena melihat rumput tetangga yang seolah lebih hijau. Dan ahirnya kita kecewa karena passion kita ternyata tidak sehijau itu. Kita pun beralih ke passion yang lebih menghasilkan.

Ini keliru. Mungkin saja kita memang lebih kaya. Tapi biasanya hanya sesaat? Lalu kebahagiaan kita hilang, begitu juga uangnya. Rugi dua kali. Padahal, passion kalau terus diasah dengan fokus, jelas akan membuat kita semakin expert dan spesialis.

Di atas semua itu, passion dan hobi kita akan membuat jiwa kita lebih bahagia. Buktikanlah sendiri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline