Lihat ke Halaman Asli

Jembatan Gunting

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di sini kita berada
tepat di tengah dua arah
di jembatan gunting

maju melangkah
titik ujung menanti
mundur ke belakang
jalan pulang terbentang
celakanya sedikit pengetahuan kita
tentang apa di ujung arah

lebih celaka kita makhluk pelupa
lupa tugas utama;
melangkah, walau dalam diam

di jembatan gunting
ada kutukan prihal adat mengunting;
sekali menggunting sulit berhenti

jembatan gunting adalah gantung
tergantung oleh ikatan rapuh
yang pupus hanya dengan gunting
tak perlu pedang setajam silet
atau mesin perontok hutan

masing-masing kita pegang gunting
tidak di tangan tapi kaki
bila melangkah gunting anggur-angguran
bila diam gunting gatal bertindak

dua arah masih menanti
mari kita melangkah
ke depan atau belakang
jika tak mungkin bersama
baik kita berpisah
dua arah tetap menanti

ada tujuan di sana
depan atau belakang
dari pada menggunting
jatuh badan masuk jurang

ini jembatan gunting
yang tak hendak digunting
akan murka si tali gantung
menganga di bawah liang jurang

di jembatan gunting
nostalgia kita bergema
menari bersama angin
ditiup ke timur juga barat
ada harap dalam cemas

Ciputat, September 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline