Lihat ke Halaman Asli

Imel's Sweetheart

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Matahari sudah tinggi ketika Imelda memacu motornya membelah jalan sangar ibu kota. Klaksonnya sering berbunyi mengingatkan kendaraan lain agar waspada dengan kehadiran motornya.

Imelda dikejar waktu, Joko menelponnya untuk segera datang. Kantor sekretariat LSM mereka di rusak orang. Peristiwa ini sudah terjadi dua puluh kali semenjak LSM mereka berdiri setahun yang lalu. Dan dalam satu bulan ini, sudah 5 kali pengrusakan dilakukan oleh orang yang tak bertanggung jawab.

Suasana di depan kantor LSM nampak ramai. Mereka serempak menoleh ketika motor Imelda memasuki halaman kantor.

" Assalaamu'alaikum " Sapa Imelda sambil menjabat tangan rekannya.

" Bagaimana kejadiannya dan apa saja yang dirusak ? "  Imekda bertanya sambil memandang kaca kantor yang hancur berantakan, pintu depan yang copot dan kaki kursi yang patah.

" Sama seperti kejadian sebelumnya Mbak, kami berdua sedang bersiap-siap sholat dzuhur ketika secara tiba-tiba mereka datang, sekitar sepuluh orang. Membuka paksa pintu depan, lantas masuk dan memuluki kami sambil membanting meja kursi ".

" Apakah ada keluhan yang serius akibat dipukuli tadi ? "  Imelda memandang tubuh Broto dan Tejo anggota LSM yang bertugas untuk menempati dan menjaga kantor sekretariat.

" Yaaa....cuman pusing sedikit Mbak, dan kali ini gigi saya goyang satu " Broto menjawab sambil nyengir.

" Saya cuman sakid di dada dan perut akibat di tendangi " Tejo menjawab sambil duduk di kursi.

" Muntah gak ? "

" Gak, Mbak.....Alhamdulillah "

" Bagaimana Mbak Imelda, kita lapor ke Polisi saja ? Hal ini tidak dapat didiamkan. Bisa remuk badan anggota kita digebukin terus " Joko, wakil ketua LSM bertanya penuh emosi.

" Saya pikir begitu Joko, sebaiknya kali ini kita lapor polisi. Kamu ikut saya, juga Broto dan Tejo. Yang lainnya saya minta untuk tenang dan tidak berpikir negatif. Mari kita bersihkan kantor ini dan jangan pulang dulu, tunggu saya pulang dari Polres Kota. Kita akan merapatkan kejadian ini. Untuk makan siang silahkan diatur oleh bendahara "  Imelda  menyudahi perintahnya dan langsung berangkat menuju Polres Kota Simpang Tiga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline