Lihat ke Halaman Asli

Maafkan Aku......( 3 )

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Maafkan Aku....... 77 purnama telah berlalu dan aku masih diam di sini, terbaring di sini. Setia menunggumu. Apa kabar sayang......? Engkau masih memakai cincin perkawinan kita ? Atau, masihkah engkau rajut selimut cinta kita ? Bukankah itu janjimu yang selalu kau bisikkan di telingaku ? Sayang, 88 purnama yang lalu, sebelum kita menikah. Aku menuliskan sesuatu dan menitipkannya di notaris dan pengacaraku. Isinya , tentu telah kau ketahui sekarang. Maafkan Aku...... Bukan aku tak mencintaimu, sangat malah. Karena itu, kubuat engkau bahagia selama 77 purnama. Apakah engkau pandai mengelola dan menyimpan hartamu ? Kalau kau pandai, engkau takkan terkena serangan jantung saat ini. Tapi , bisa jadi engkau akan terkena serangan jantung setelah ini. Maafkan Aku...... Sudah saatnya semua hartaku berada dibawah pengawasan lembaga yang aku percayai, sudah saatnya hartaku bermanfaat bagi mereka. Maafkan Aku..... Aku tak percaya engkau tega membunuhku dengan racun yang kau tuangkan setiap hari pada minumanku. Racun yang secara perlahan merusak semua organ tubuh tanpa bisa di sembuhkan, hanya menunggu saat kematian. Aku dan pengacaraku mendengar keterangan dokter. Saat itu, kami ingin menjebloskanmu ke penjara, namun aku terlalu mencintaimu. Sehingga hanya bukti rekaman cctv saat dirimu menuangkan racun dan laporan kedokteran yang aku titipkan untuk menuntutmu esok hari. Esok hari, saat ulang tahunmu. Selamat ulang tahun sayang.......Semoga engkau tak terkena serangan jantung......




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline