Lihat ke Halaman Asli

Maafkan Aku....... (4)

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Maafkan Aku........ Bulir airmata ini tak ingin terhenti disini. Walau tak bersuara, namun berderai deras. Basah kedua ujung bajuku karenanya. Bertengkar denganmu dan mengakhirinya dengan deraian air mata, sangat kubenci. Mengapa tak pernah berakhir sejak 7 purnama yang lalu ? Begitu hinakah aku di matamu ? Begitu bencikah engkau padaku ? Mana ucapan cintamu yang penuh kemesraan ? Semua kemesraan itu mendadak hilang. Maafkan Aku....... Aku ingin berterus terang padamu sejak dahulu, sejak kita jatuh cinta. Namun aku takut kehilanganmu, aku teramat sangat mencintaimu. Sangat. Maafkan Aku...... Peristiwa itu terjadi ketika usiaku meninjak 165 purnama, peristiwa yang tak ingin ku ingat seumur hidupku. Aku akui, aku salah. Aku melakukannya juga karena cinta, cinta monyet yang bagiku saat itu adalah teramat sangat indah. Sama indahnya di saat 330 purnama usiaku, disaat cintamu menghangatkan jiwaku. Maafkan Aku...... Cukup sudah 7 purnama berlalu dalam kepalsuan cintamu. Hatiku hancur. Besok, 352 purnama usiaku. Bercerai denganmu adalah kado terindah untukku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline