Lihat ke Halaman Asli

Kesulitan Belajar Siswa-siswi

Diperbarui: 28 November 2022   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

CONTOH KASUS KESULITAN BELAJAR 

Seorang siswi bernama Fulani, dia mengalami kesulitan belajar di karenakan dia terpaksa masuk jurusan yang tidak ia minati. Dia sebenarnya masuk IPA, tetapi keinginan dia ingin masuk IPS. Ketika ia mencoba untuk pindah jurusan ternyata sama pihak sekolah tidak boleh.

 Hal ini mengakibatkan penurunan prestasi dan mengakibatkan Fulani kesulitan belajar, ia menjadi sering tidur di kelas, maenan hp di kelas, penurunan motivasi belajar, suka datang terlambat, suka membolos dll.

 Aktifitas belajar bagi Fulani, tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat, terkadang semangatnya tinggi, tetapi juga sulit untuk mengadakan konsentrasi.

Setiap individu memang tidak ada yang sama. perbedaan individu ini pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku dikalangan anak didik. "dalam keadaan di mana anak didik/ siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang di sebut dengan kesulitan belajar.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang ditandai hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, Fulani di hadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan.

Kesulitan belajar siswa di tunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.

Tingkat kelancaran dan kepasihan masing-masing siswa-siswa tentu tidak sama, mereka masih dalam tahap belajar mengindikasikan bahwa karakteristik individu memang sangat variatif, tidak hanya dalam konteks fisik, tetapi juga kognitif, sikap, dan beragam kemampuan lainnya.

Suasana sekolah secara umum sangat baik, dengan interaksi harmonis antar pendidik, antar siswa-siswi juga antara pendidik dan siswa, sehingga Fulani mau tidak mau harus menjalankan sesuai dengan jurusan yang dia pilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline