Kota Batu, 8 Oktober 2024 --- Kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM) ini berfokus pada pentingnya penerapan pola asuh yang baik. Dimana kegiatan ini ditujukkan kepada ibu muda yang tergabung dalam aggota PKK di Desa Songgokerto. Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 peserta ibu-ibu muda anggota PKK dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada para ibu mengenai pentingnya pola asuh yang tepat guna mendukung tumbuh kembang anak. Dalam upaya meningkatkan kualitas pengasuhan dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu bersama PUSPAGA melaksanakan kegiatan intervensi psikoedukasi bertajuk Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH). Acara yang diadakan di Balai Desa Songgokerto ini diikuti oleh para ibu-ibu muda anggota PKK dengan antusiasme yang tinggi.
Kegiatan ini mengangkat tema "Penerapan Pola Asuh pada Ibu-Ibu Muda Guna Mengurangi Kekerasan dalam Mendidik Anak". Psikoedukasi disampaikan melalui dua sesi, di mana peserta diberikan materi edukasi tentang pola asuh yang sehat dan positif. Materi ini bertujuan mendorong penerapan pengasuhan demokratis yang lebih mendukung perkembangan psikologis anak.
Pada sesi pertama, selain menerima materi, peserta juga diminta mengisi kuisioner Parenting Style and Dimensions Questionnaire (PSDQ) untuk mengevaluasi gaya pengasuhan yang diterapkan. Hasil dari pretest ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta masih cenderung menerapkan pola asuh otoriter. Hal ini sering kali muncul akibat minimnya pemahaman terkait pengasuhan tanpa kekerasan.
Berbagi Pengalaman dan Solusi
Peserta tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga aktif berdiskusi mengenai pengalaman pribadi mereka dalam mengasuh anak. Seorang ibu, N (24), mengungkapkan tantangannya, "Kadang saya kehilangan kesabaran saat anak saya tidak mendengarkan omongan saya. Dari psikoedukasi ini, saya sadar ada cara lain yang lebih baik dan positif untuk membuat anak saya mau mendengarkan saya."
Pada sesi kedua, peserta diajak mengevaluasi perubahan yang telah diterapkan dalam pola asuh mereka setelah mengikuti edukasi di sesi pertama. Perubahan yang signifikan terlihat dari hasil post-test, di mana rata-rata skor PSDQ meningkat dari 108,9 menjadi 118,3, mengindikasikan penerapan pola asuh yang lebih adaptif dan mendukung.
Hasil Positif dan Harapan Ke Depan
Kepala DP3AP2KB Kota Batu menyampaikan apresiasinya terhadap keberhasilan program ini. "Psikoedukasi ini adalah langkah kecil yang memberikan dampak besar dalam mendukung keluarga yang sehat dan sejahtera," ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, diusulkan agar kegiatan serupa diadakan secara rutin dengan cakupan yang lebih luas. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi model pembelajaran bagi komunitas lain di Kota Batu untuk meningkatkan kualitas pengasuhan dan kesejahteraan anak.
Program ini dirancang untuk membantu para ibu guna membangun pola asuh yang lebih positif sehingga dapat menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan kondusif. Dengan pendekatan ini, diharapkan para inu mampu menerapkan pola asuh yang mendukung perkembangan anak secara optimal dan menciptakan hubungan yang lebih sehat antara orang tua dan anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H