Lihat ke Halaman Asli

Imelda Rahma

Imelda Rahma Farida

Terima Kasih Alan

Diperbarui: 5 Maret 2020   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Angin berhembus menerbangkan pesawat kertas diatas puncak Mahameru. Kulihat danau bergelombang dengan tenang. Pagi hari itu begitu menenangkan dan menyejukkan hati yang hampa ini. Tanpa beban pikiran, sambil kuhirup udara yang berada di sekitarku.

Tiba-tiba datang  seorang perempuan muda. Sambil bertanya

"Ingin minum apa?" Aku menengok ke arahnya dan berkata

"Tidak usah, biar nanti aku buat sendiri".

Sembari duduk di pinggirku, dia menjawab lirih

 "Ok".

Ziny melemparkan sebuah batu ke arah danau itu sehingga menghasilkan suara "Plung..." dan percikan air. Ya dia Ziny, satu-satunya teman yang tidak pernah mau berhenti bercerita jika dia sedang bahagia, tapi selalu paling tidak mau bicara jika punya masalah dengan pacarnya. Ya sudahlah tidak apa-apa lagi pula aku tidak ingin membuatnya kesal jika aku selalu menanyakan permasalahan dia dengan pacarnya itu.

   Kalian belum tahu namaku kan? Tentu saja karena aku belum menyebutkan nama. Hai namaku Mei, lengkapnya Mei Rahmania Fadhilah. Orang seperti aku ini tidak terlalu fanatik soal cinta, haha menurutku hanya orang-orang alay yang terlalu sering memikirkan cinta, buang waktu berharga saja. Tak lama setelah itupun Ziny bertanya

"Kapan kamu akan mengajak ku ke gunung itu lagi?"

Sambil menghembuskan nafas,

"Huft... entahlah mungkin nanti"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline