Lihat ke Halaman Asli

imelda baunsele

Perawat,perawat pelaksana

Dampak Banjir terhadap Penyakit Menular akibat Intensitas Hujan yang Tinggi

Diperbarui: 13 Maret 2024   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

 imelda.petronela.baunsele-2023@fkp.unair.ac.id

Universitas Airlangga

Hujan yang terus-menerus terjadi selama musim hujan, membuat udara menjadi lebih lembab dan memudahkan kuman penyebab penyakit menular, baik virus, bakteri, parasit, dan jamur, untuk berkembang biak di berbagai tempat,terutama di tempat yang ada genangan air dan lembab.

      sebuah studi yang mengkaji literatur hasil penelitian secara komprehensif, secara umum telah merangkum dampak kesehatan akibat banjir menjadi tiga (3) bagian berdasarkan waktu, yaitu: dampak secara langsung; dampak jangka menengah; dan dampak jangka panjang (Du, Fitzgerald, Clark, & Hou, 2010).

      Berikut ini ada beberapa penyakit menular yang terjadi  di saat terjadinya banjir yang di akibatkan kerena hujan yang berkepanjangan:

  • Flu
  • Demam berdarah dengue
  • Malaria
  • Diare
  • Hepatitis A
  • Demam tifoid
  • Leptospirosis
  • Bagaimana cara mencegah penyakit menular yang terjadi akibat banjir yaitu dengan menjaga imun Tubuh agar tetap Kuat sehingga tidak membuat kita gampang tertular penyakit akibat bencana banjir.
  • Hal-hal apa sajakah yang dapat kita lakukan agar terhindar dari penyakit menular tang di akibatkan banjir Ialah:
  • Secara teratur berolah raga didalam rumah misalnya lompat tali, yoga, push-up, dan sit-up,
  • Menjaga kebersihan diri seperti mencuci tangan pake sabun
  • Menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih dan polusi udara seperti adanya aroma yang tidak sedap
  • Menghindari gigitan nyamuk seperti  melakukan 3m yaitu menguras ,menutup,dan mengubur  barang -barang yang menjadi tempat genangan Air,serta memakai kelambu di rumah dan bila ingin keluar rumah diharapkan memakai lotion anti nyamuk. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline