Mahasiswa program studi psikologi universitas trunodjoyo madura sebanyak 11 orang yang tergabung dalam kegiatan intervensi komunitas, telah melaksanakan pengolahan limbah tempe menjadi pupuk organik cair dan penanaman bersama warga di dusun Trebung 1, Gunongan, Parseh dan bindung Desa gili anyar, kecamatan kamal kab. Bangkalan.
Kegiatan ini dilakukan oleh kelompok 2, yang diketuai oleh Ahmad Rosyad Hilmi, bersama dengan anggota yang terlibat meliputi A. Atha Zuhayr, Fadya Ayu Rahmadi, Eva Nurinda Meyvani, Anis Fitria, Maria Eka Yachinta, Nabilah Puspitasari, Khoirul Istianah, Imelda Ayu Angelina, Hudan Diyaul Fahmi, Jasmine Mega Ayu. Program ini dilakukan mulai dari hari sabtu (02/11/2024) hingga hari jumat (06/12/2024).
Desa gili anyar merupakan desa yang terletak 2 km dari kecamatan kamal. Desa ini mempunyai luas wilayah 292,67 Ha pada tahun 2023. Desa Gili Anyar memiliki 5 dusun yaitu Dusun Trebung 1, Trebung 2, Gunongan,Parseh, Bindung.
Dusun Trebung sendiri merupakan salah satu bagian dari Desa Gili Anyar, di Dusun Trebung ini terdapat home industri pembuatan tempe. Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Bapak H. Hadori, selaku pemilik home industri pembuatan tempe ini terdapat limbah tempe yang biasa diolah menjadi makanan hewan ternak pribadinya. Namun jumlah limbah yang diolah menjadi makanan ternak tidak seimbang dengan jumlah limbah yang dihasilkan setiap harinya, sehingga sebagian limbah tempe akhirnya dibuang begitu saja dan mengganggu warga sekitar. Oleh karna itu Tim intervensi kelompok 2 memiliki ide untuk mengubah limbah ini menjadi POC yang bisa dimanfaatkan oleh warga Desa Gili Anyar yang sebagian memiliki mata pencaharian sebagai petani.
Pengolahan limbah tempe menjadi pupuk organik cair ini dilakukan oleh Tim Intervensi Komunitas Kelompok 2 dengan mendapat limbah dari Pak H. Hadori. Pengolahan limbah ini dilakukan dengan mencampurkan limbah tempe sebanyak 10ml dengan EM 4 sebanyak 1ml dan tetes tebu sebanyak 1ml, setelah tercampur akan di diamkan selama 7 hari untuk proses fermentasi untuk mengubah limbah tempe menjadi pupuk organik cair.
Kemudian, dilakukan sosialisasi kepada warga di tiap Dusun yang ada di Desa Gili Anyar untuk mengadakan pembuatan pupuk organik cair dari limbah tempe serta penanaman bersama menggunakan pupuk organik cair yang telah dibuat sebelumnya. Dilaksanakan penanaman bersama warga Desa Gili Anyar dengan menanam bibit cabe, bibit tomat, dan bibit terong, dengan jumlah 9 tanaman disetiap dusunnya serta dilakukan penyiraman pupuk organik cair limbah tempe yang dilakukan oleh Tim Intervensi Komunitas Kelompok 2. Kegiatan tersebut dilakukan mulai dari hari sabtu (02/11/2024) hingga hari jumat (06/12/2024).
Pupuk organik cair yang dibuat dari limbah tempe memiliki berbagai manfaat, baik untuk tanaman maupun untuk lingkungan. Berikut beberapa manfaat dari pupuk organik cair yang tebuat dari bahan utama limbah tenpe antara lain, dapat meningkatkan kesuburan tanah, sumber nutrisi alami bagi tanaman, dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia, meningkatkan kesehatan tanaman dan hemat biaya tentunya. Dengan berbagai manfaat tersebut, penggunaan pupuk organik cair dari limbah tempe tidak hanya mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat dan produktif, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan lingkungan dan menghemat biaya.
Pada hari Sabtu (02/11/2024) dan hari Rabu (06/11/2024) Mahasiswa Psikologi UTM melakukan kegiatan sosialisasi kepada kepala dusun dan warga di 4 dusun desa Gili Anyar, Kec. Kamal, Kab. Bangkalan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam bidang pertanian, khususnya dalam menanam sayuran organik. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh warga dan masing-masing kepala dusun di desa Gili Anyar dan seluruh anggota kelompok 2. Dalam kegiatan ini, perwakilan dari anggota kelompok 2 menjelaskan tentang manfaat pupuk organik cair dari limbah tempe, kekurangan, cara membuat hingga cara pengimplementasiannya terhadap tanaman.
Selain itu para warga juga diajak untuk menyiram dan mengobservasi pertumbuhan tanaman setiap minggunya, hal ini dilakukan agar warga mengetahui bahwa limbah tempe yang berasal dari home industry atau UMKM yang ada di Dusun Trebung dapat dimanfaatkan untuk untuk meningkatkan kesuburan tanah, karena POC dari limbah tempe mengandung berbagai nutrisi seperti nitrogen, fosfor, kalium dan tanpa adanya penggunaan pestisida sehingga tanaman yang dipanen akan bersifat organik dan jauh lebih aman untuk dikonsumsi.
Kegiatan ini akan diakhiri dengan para peserta mendapatkan beberapa tanaman sayuran seperti tomat, cabai, dan terong untuk ditanam dipekarangan rumah masing-masing serta diberikan pupuk organik cair dari limbah tempe. Kemudian kegiatan ini ditutup oleh ketua pelaksana dan kepala dusun dengan harapan pengetahuan yang telah diberikan dapat diterapkan oleh warga dan bermanfaat bagi semua.