Lihat ke Halaman Asli

Imelda Sucia Maharani

Tenant Relation

Makna dalam Semantik

Diperbarui: 13 September 2024   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Semantik, sebagai cabang ilmu bahasa yang mempelajari makna, memainkan peran krusial dalam memahami dan menganalisis bahasa. Berbagai kajian tentang semantik telah dilakukan untuk menguraikan bagaimana makna dihasilkan dan dipahami dalam bahasa. Dalam esai ini, akan dibahas beberapa konsep dan teori semantik berdasarkan referensi yang ada, termasuk definisi, jenis-jenis makna, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan makna.

Definisi dan Konsep Dasar Semantik

Menurut Alamsyah (2023), semantik adalah studi tentang makna dalam bahasa, baik makna kata maupun makna kalimat. Alamsyah menguraikan semantik sebagai cabang ilmu bahasa yang berfokus pada bagaimana makna dibangun dan dipahami dalam komunikasi. Konsep ini ditekankan dalam berbagai buku dan artikel yang membahas semantik, termasuk karya Amilia dan Anggraeni (2019) yang menjelaskan semantik sebagai konsep dan contoh analisis. Mereka menggambarkan semantik sebagai alat untuk memahami bagaimana kata dan kalimat membentuk makna dalam konteks tertentu.

Jenis-jenis Makna

Dalam kajian semantik, makna dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Arifianti dan Wakhidah (2020) membedakan antara makna referensial dan makna nonreferensial. Makna referensial mengacu pada hubungan antara kata dengan objek atau konsep di dunia nyata, sementara makna nonreferensial lebih terkait dengan konteks penggunaan dan interpretasi yang bersifat subjektif. Kurniawan et al. (2023) juga mengidentifikasi pembagian jenis makna yang meliputi makna denotatif, konotatif, dan kiasan, yang masing-masing memiliki peran berbeda dalam membentuk pemahaman komunikasi.

Perubahan Makna dan Faktor Penyebabnya

Perubahan makna adalah fenomena yang sering terjadi dalam bahasa. Kustriyono dan Kurniawati (2016) menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan makna dalam media cetak, seperti perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Mereka menunjukkan bahwa makna kata dapat berubah seiring dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan komunikasi. Susiati (2020) juga menguraikan teori semantik terkait dengan relasi makna, serta konsep marked dan unmarked yang dapat mempengaruhi bagaimana makna diterima dan dipahami.

Teori dan Pendekatan Semantik

Berbagai teori dan pendekatan dalam semantik menawarkan cara-cara berbeda untuk menganalisis makna. Ginting (2019) membahas beberapa teori dan pendekatan semantik, termasuk teori referensial, teori hubungan semantik, dan teori konteks. Mereka menekankan bahwa pemahaman makna tidak hanya bergantung pada kata-kata itu sendiri tetapi juga pada konteks di mana kata-kata digunakan. Saifullah (2019) menambahkan bahwa dinamika pergulatan makna juga penting untuk dipahami, karena makna dapat berubah berdasarkan interaksi dan pergeseran sosial.

Makna dalam Konteks Media dan Kiasan

Penelitian tentang makna kiasan dalam media juga menunjukkan pentingnya konteks dalam memahami makna. Putri dan Safitri (2023) mengkaji makna kiasan dalam judul program televisi, yang menunjukkan bagaimana bahasa kiasan digunakan untuk menarik perhatian dan menyampaikan pesan secara kreatif. Penelitian ini menggarisbawahi bahwa makna kiasan seringkali bergantung pada pengetahuan budaya dan konteks media.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline