Sepertinya perpolitikan di negeri ini sudah menjadi taman yang indah dan merupakan pemandangan sehari-hari yang menghiasi layar tv,media cetak,maupun media online.Sehingga masyarakat dari desa sampai kota,rasanya kurang pas kalau tidak membahas sepak terjang perpolitikan yang dimotori oleh para pejabat.Yang membuat menarik,bukan politik yang sifatnya positif seperti politik para pahlawan yang benar-benar berjuang untuk kepentingan bangsa dan generasi penerus bangsa.Akan tetapi yang diperankan adalah politiknya maling yang benar-benar sudah merasuk di hati mereka.Terlepas mereka yang faham tentang agama ataupun tidak,sama saja.
Berlomba-lomba mengejar "Kursi Prestige" dan mengkampanyekan dirinya disertai dengan tebar pesona untuk pencitraan diri,supaya tercipta simbol status : si A atau si B dan lain-lain,cocok menduduki jabatan ini dan itu.Hmm...politik dijadikan kendaraan andalan untuk mencapai suatu tujuan.Uang dijadikan senjata pamungkas untuk melobi massa dan melobi orang-orang yang punya otoritas.Sungguh fantastis.
Ketika predikat suatu jabatan yang diidamkan sudah melekat pada dirinya,sepak terjangnya pada awal melangkah memang bagus.Itu hanya trik untuk menarik perhatian publik.Sementara disisi lain menyusun rencana,bagaimana money politic bisa kembali dan mengeruk uang sebanyak-banyaknya untuk kepentingan pribadi.Jalan satu-satunya,korupsi tentunya.Urusan untuk mempertanggungjawabkan jabatan yang disandangnya dalam mengemban amanat rakyat,hanyalah nomor kesekian.
Seperti kasus tertangkapnya Akil Mochtar yang disertai ditemukannya ganja dan ekstasi di ruangnya,menurutku sangat indah triknya.Bak sebuah film yang sangat sayang untuk dilewatkan.Harus ditonton.Setidaknya untuk hiburan.Daripada ngantuk.Berdasarkan hasil penyelidikan dan test urine dinyatakan bersih ,oleh BNN.Lalu siapa yang menaruh barang haram tersebut.Kroninya sendiri atau rifalnya ?
1. Andaikan yang menaruh barang haram tersebut kroninya,tentunya punya harapan dan tujuan untuk menutupi alibi bahwa,tertangkapnya Akil Mochtar adalah suatu jebakan.
2. Andaikan yang menaruh barang haram tersebut rifalnya,tentunya juga punya harapan dan tujuan untuk menambah kisah ini semakin indah.Sehingga publik mengalihkan perhatian dari pemandangan kasus-kasus yang menjerat para koruptor sebelumnya.Dan KPK lebih fokus untuk menangani kasus Akil Mochtar,kasus berlapis.Sedangkan para koruptor yang lain bisa enjoy menyusun rencana yang lebih indah lagi.....Zeep dah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H