Lihat ke Halaman Asli

Himawan Rifky Firmansyah

Penulis Lepas Waktu | Mahasiswa Pembangunan Sosial dan Kesejateraan UGM

Media Sosial Sebagai Senjata Anak Muda Menuju Generasi Emas 2045

Diperbarui: 25 Desember 2024   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Media Sosial (Image by coolvector on Freepik)

Anak muda pada saat ini sudah tidak bisa lepas lagi dengan pengaruh media sosial. Perkembangan zaman telah membawa manusia dapat saling berinteraksi dengan jarak yang jauh tanpa mengenal batasan tempat dan waktu. Melalui berbagai aplikasi seperti Whatsapp, Instagram, Facebook,  masyarakat dapat saling berkomunikasi dan berbagi informasi secara cepat. Beragam manfaat yang ditawarkan tersebut juga telah menarik masyarakat indonesia, khususnya anak muda, untuk menggunakan media sosial sebagai aktivitas sehari hari.

Media internet sendiri merupakan bentuk perkembangan teknologi di bidang media massa. Pada awalnya, media massa ini berbentuk tulisan berupa koran, bulletin. Berkembangnya teknologi muncul teknologi media yang lebih inovatif dengan melibatkan aspek pendengaran, yaitu Radio. Pada akhirnya muncul gabungan adanya teknologi visual dan pendengaran, yaitu televisi dan media sosial internet yang memungkinkkan penyampaian informasi semakin efektif.

Sejak munculnya  media massa  koran, media massa telah digunakan oleh berbagai pihak untuk mencapai berbagai kepentingan. Media massa ini di dalamnya terdapat berbagai informasi yang memuat  budaya, ideologi, dan nilai nilai di dalam masyarakat baik disadari maupun tidak disadari. Berbagai pihak menggunakan media ini untuk berbagai kepentingan di berbagai kepentingan mulai dari bisnis, politik, hingga pendidikan. Bahkan pada saat zaman penjajahan dahulu, para pejuang Indonesia menggunakan media massa ini untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Disisi lain, adanya kelompok  neoliberalisme telah memanfaatkan  media massa untuk melakukan perluasan pasar di seluruh dunia. Di Indonesia munculnya budaya konsumerisme, liberalisme pasar, dan munculnya sikap individualisme tidak lepas dengan adanya pengaruh media massa.

Besarnya dampak yang luar biasa ini juga menarik Jeff Orlowski untuk membuat film dokumenter berjudul The Social Dilemma. Film ini menceritakan sisi gelap media sosial di balik berbagai manfaat yang didapat dari menggunakkan media sosial. Data pengguna medsos digunakan oleh perusahaan untuk membuat algoritma preferensi iklan pada pengguna dan prediksi konten yang diminati pengguna. Tidak heran apabila kita menggunakan media sosial maka akan disuguhkan beragam konten yang kita minati. Selain itu, informasi berisikan ideologi dan doktrin yang terus menerus dimunculkan telah memungkinakan redifnisi pemaknaan pada suatu objek. Hal ini dimanfaatkan oleh politikus untuk menyebarluaskan berbagai citra positif pada dirinya atau kelompoknya. 

Selain itu, perusahaan ramai ramai menggunakan media sosial untuk menawarkan produk yang diproduksinya. Di Permukaan hal tersebut hanya tampak seperti seorang penjual yang ingin menjajakkan dagangannya kepada calon pembeli. Namun, jika kita dalami dengan perspektif kritis, iklan iklan yang ditayangkan tersebut telaah memuat beberapa ideologi yang secara tidak sadar menguntungkan perusahaan dan mempengaruhi audiens. Sebagai contoh, berbagai iklan produk kecantikan telah menanamkan  definisi apa yang dianggap cantik itu di dalam masyarakat. Warna kulit yang putih, riasan yang tipis dan natural, alis yang presisi, dan lainnya telah  digembor gemborkan dalam iklan bahwa kondisi tersebut adalah standar cantik seakan hal yang tidak sesuai dengan standar tersebut tidaklah cantik. Suatu informasi yang berulang kali ditampilkan akan membuat masyarakat menganggap bahwa informasi tersebut adalah benar. Alhasil masyarakat seolah olah dapat dimodifikasi oleh suatu kelompok untuk mencapai kepentingannya. Apa yang kita inginkan saat ini tidak berdasarkan kebutuhan yang benar benar diperlukan tetap manfaat produk perusahaan apa yang paling dibutuhkan.

Melalui latar belakang tersebutlah maka media sosial ini memang memiliki pengaruh yang sangat besar dalam masyarakat, khususnya di Indonesia. Untuk mencapai generasi emas Indonesia di tahun 2045, peran media sosial yang diinisiasi oleh anak muda merupakan hal yang penting. Generasi Emas Indonesia ini merupakan momen penting yang dimiliki Indonesia dengan bonus demografi yang didapatkannya. Banyaknya masyarakat indonesia yang besar ini apabila tidak dibekali dengan pengetahuan maka sama saja menjadi beban. Maka dari itu media sosial dapat dijadikan guru ke tiga setelah orang tua dan guru sekolah. Apabila masyarakat telah memiliki pengetahuan yang mumpuni dan modal sosial yang kuat terkait ekonomi, maka terjadinya ekonomi berkelanjutan di Generasi emas 2045 mungkin saja terjadi. 

Memanfaatkan media sosial internet untuk sarana edukasi menjadi salah satu cara efektif menuju generasi emas yang diidamkan. Melalui perbaikan dari aspek cultural, masyarakat dapat ditanamkan berbagai budaya yang mencegah kondisi ketidakberdayaan. Konten dapat yang bersifat self development sehingga dapat menekankan pentingnya pendidikan, menjauh dari budaya pemborosan (hedonisme), menghindari sikap individualisme, dan pentingnya penerapan rencana keuangan. Konten tersebut dapat dibalut dengan candaan atau meme yang menarik masyarakat Indonesia, khususnya anak muda. Apabila konten tersebut dapat terus menerus dikonsumsi oleh masyarakat, harapannya informasi tersebut dapat tertanam dan menjadi fondasi tindakan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari hari. Dengan landasan berpikir yang sesuai dengan nilai nilai yang dimiliki masyarakat indonesia, berbagai doktrin dan nilai budaya yang mengandung kepentingan suatu kelompok dapat ditangkal. 

Melalui penyebaran informasi tersebut, anak muda memiliki andil yang sangat besar. Berbeda dengan generasi tua yang terkenal dengan istilah gaptek atau gagap teknologi, anak muda memiliki potensi dalam mengoperasikan teknologi dalam kehidupan sehari hari. Melalui alat untuk melihat tren masyarakat, anak muda dapat menyesuaikan konten sesuai preferensi setiap tren yang sedang terjadi. Sebagai contoh, apabila sedang muncul suatu kasus yang menggemparkan masyarakat, misalnya uang palsu, anak muda dapat membuat konten edukasi tentang bagaimana membedakan uang palsu dengan uang asli.

Sayangnya, pembuatan konten tersebut akan memunculkan manfaat dalam jangka waktu yang panjang. Artinya penanaman informasi tersebut dapat dianggap sebagai investasi jangka panjang. Dalam proses tersebut dapat memunculkan adanya kejenuhan di beberapa anak muda untuk membuat konten.  Diperlukan suatu mekanisme agar kegiatan tersebut dapat terlaksana secara berkelanjutan. Pemanfaatan komunitas uang kita dalam hal ini dapat digunakan sebagai wadah untuk berkumpulnya berbagai anak muda yang termotivasi untuk membuat konten edukatif. Komunitas dapat membantu anggotanya dan juga dapat memunculkan rasa kompetitif sehat antar anggota. Rasa kompetitif akan membuat anak muda tertantang secara mandiri untuk menjadi terdepan dalam mencapai tujuan.

Jadi, media sosial dapat memberikan dampak yang besar terhadap masyarakat di Indonesia. Walaupun terdapat berbagai dampak negatif yang dihasilkan, tetapi dampak positif yang dihasilkan pun dapat dimunculkan apabila dikelola dengan baik. Di zaman yang canggih saat in, hampir semuanya dikuasai oleh teknologi. Peran anak muda di masa sekarang inilah dinilai memiliki andil yang besar untuk negara. Melalui berbagai edukasi konten di media sosial, anak muda dapat menanamkan berbagai budaya, ideologi, dan pengetahuan kepada masyarakat luas. Harapannya dengan adanya hal tersebut, media sosial dapat menjadi guru ketiga bagi manusia untuk mendapatkan informasi, ilmu, dan pengetahuan yang bermanfaat. Apabila media sosial dipenuhi informasi yang bermanfaat, konten edukatif  yang terus menerus didapatkan oleh masyarakat akan dipercaya sebagai sebuah kebenaran oleh masyarakat umum. Harapannya, anak muda melalui media sosial dapat melawan berbagai hoax yang tersebar dan mendukung kapasitas masyarakat di masa generasi emas 2045 mendatang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline