Lihat ke Halaman Asli

IMAS TC

Karyawan Swasta

4 Tipe Pegawai, Anda Termasuk yang Mana?

Diperbarui: 8 April 2022   05:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pernahkah Anda merasa tidak berarti di hadapan atasan atau rekan? Bukannya introspeksi malah menyalahkan lingkungan kerja. Hati-hati, jangan-jangan masalahnya ada pada diri sendiri. Ada empat tipe pegawai:

1. Potensi dan insiatif rendah

Pegawai dengan tipe seperti ini sudah dipastikan karirnya tidak meningkat. Dia sulit berkerja dalam team. Keberadaanya sama sekali tidak diperhitungkan alias ada ataupun tidak ada sama saja. Dia harus bersiap kapanpun untuk tergeser karena kompetensinya sulit berkembang dan biasanya kalah oleh pegawai-pegawai baru yang memiliki potensi dan dan inisiatif tinggi.

2. Potensi tinggi tapi inisiatif rendah

Pegawai tipe ini tidak mau memanfaatkan potensi yang dimilikinya. Dia hanya melakukan pekerjaan sesuai tugasnya dan tidak berinisiatif melakukan sesuatu jika tidak ada perintah dari atasan.

3. Potensi rendah tapi inisiatif tinggi

Pegawai seperti ini sebenarnya enak diajak bekerja sama. Namun perintah yang diberikan padanya harus jelas dan harus didampingi. Berikan pekerjaan yang sesuai dengan potensinya. Perlu waktu untuk dia belajar.

4. Potensi dan inisiatif tinggi

Pegawai tipe keempat ini bisa dipastikan menjadi bintangnya. Dia akan mudah memahami apa yang harus dilakukan agar pekerjaan sesuai dengan maksud dan tujuan. Baginya keberhasilan team adalah keberhasilan dirinya. Dia akan terus berusaha meningkatkan kompetensi. Bahkan tidak ragu untuk menyisihkan sebagian dari gajinya untuk berinvestasi pada pengembangan kompetensinya dengan membeli buku-buku atau mengikuti pelatihan-pelatihan. Bahayanya pegawai seperti ini mempunyai peluang yang bagus di mana pun dia berada. Perusahaan harus hati-hati agar dia tetap setia dan bertahan. Kehilangannya sama dengan kehilangan aset berharga.

Semua perusahaan menginginkan pegawainya memiliki potensi dan inisiatif tinggi. Karena itulah dalam pengelolaan SDM ada yang disebut penilaian kinerja pegawai dan pengembangan diri. Kedua hal ini merupakan hak pegawai. Namun ironisnya seringkali pegawai merasa terbebani oleh keduanya.

Bagi pegawai yang baik penilaian bukan alasan untuk berkinerja baik, baginya pekerjaan adalah amanah yang harus ditunaikan, bagian dari tanggung jawabnya sebagai pegawai dan sebagai hamba Allah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline