Setiap anak akan mengalami masa puber. Umumnya ini terjadi pada usia 9 -- 13 tahun. Ayah, Bunda, masih ingat apa yang dirasakan pada saat itu?
Sempat merasa tidak percaya diri ketika mengalami perubahan suara atau tubuh, bingung ketika tiba-tiba ada bercak darah di celana dalam, malu karena tumbuh jerawat di wajah, mulai menyukai lawan jenis, begitu peduli pada penampilan, merasa tiba-tiba dibebani tanggung jawab dan perasaan lainnya. Tentunya seperti itu pula yang dirasakan anak kita.
Masa puber seringkali dianggap sebagai awal memasuki remaja. Dalam Islam masa puber lebih dikenal dengan istilah akil balig. Mengutip dari Wikipedia.org akil balig artinya proses perubahan fisik saat tubuh anak berubah menjadi tubuh dewasa yang mampu melakukan reproduksi seksual.
Di masa puber inilah mulai diproduksi hormon testoteron pada anak laki-laki dan hormon estrogen pada anak perempuan. Kedua hormon itu yang memicu terjadinya pubertas.
Menurut fikih Islam akil balig adalah batasan seseorang mulai dibebani kewajiban-kewajiban hukum syar'i (taklif ) atau mukallifan syar'an, Swararahima.com, 02 Agustus 2018. Dengan kata lain dia sudah bertanggung jawab sepenuhnya untuk menjalankan syariat Islam.
Idealnya perkembangan akil dan balig seorang anak sejalan. Ketika secara fisik tubuhnya sudah bekerja seperti halnya manusia dewasa, seharusnya pikirannya pun sudah matang. Namun kebanyakan yang terjadi tidak demikian.
Perkembangan balig biasanya lebih cepat dari pada akil, akhirnya yang terjadi seolah-olah jiwa anak terperangkap dalam tubuh orang dewasa. Karena itu berbicara tentang masa puber artinya kita bukan hanya berbicara tentang perubahan fisik tapi juga kematangan berfikir dan tanggung jawab yang menyertainya.
Pada dasarnya tahap puber merupakan masa yang tidak mudah dilewati. Di sinilah pentingnya orang tua untuk menyiapkan dan mendampingi mereka sejak awal. Memang benar orang tua pernah mengalami masa itu, akan tetapi apa yang dialami dulu berbeda kondisinya dengan sekarang.
Anak jaman dulu ketika mengalami tanda-tanda puber umumnya cenderung malu-malu, sungkan untuk membahasnya dengan orang tua, dan informasi tentang puber terbatas, paling hanya dari bangku sekolah. Anak sekarang tidak demikian.
Beruntung jika anak mendapat informasi dari sumber yang dapat dipercaya, tapi apa jadinya jika dari sumber yang tidak tepat. Apalagi anak-anak jaman sekarang sudah begitu akrab dengan media online.
Berkaitan dengan hal di atas ada beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua, di antaranya: