DEMAM
[8] DEMAM- Obatnya hanya kamu. Fiksi Mini #5 Putri Apriani
“AIRA!”
Aira menoleh.
“Sini!” Rifat, pemuda kelas sebelah yang cukup dikenalnya dengan baik, tengah melambaikan tangan ke arahnya. Laki- laki itu jelas memintanya mendekat. Sesaat kening Aira mengerut, namun tak lama langkahnya mendekat ke Rifat. Ia tak sendiri, ada Jared dan Haris bersamanya.
“Apaan sih panggil- panggil?”
“Wow, ketus amat sih, Bu! Santai kali,” Rifat terkekeh seraya mengangkat kedua tangannya.
“Lagi PMS ya lu,” timpal Jared sembari menyeringai jahil.
Aira mendelik. Ketiganya tertawa. “Gue sibuk tau! Nggak penting ngeladenin cowok tengil macam kalian,” gerutu Aira dengan bibir mencebik.
“Entar siang pulang sekolah bisa ikut kita nggak?” Dahi Aira berkerut mendengar ajakan Haris. Diantara ketiganya, Aira memang sedikit segan dengan Haris mengingat pemuda itu jauh lebih alim dan ramah dibanding teman- temannya.
“Kemana?”