[caption caption="Gambar diambil dari eurochefofpalmbeach.com"][/caption]Eveline tersenyum lebar saat mematut bayangan dirinya di depan cermin raksasa seukuran dirinya. Sekali lagi dia harus memastikan penampilannya. Dress selulut tanpa lengan berwarna maroon terlihat pas membungkus lekuk tubuhnya. Rambut panjang hitam lurusnya di biarkan tergerai menampilkan kesan manis dan menggemaskan. Tak lama diambilnya stiletto berwarna hitam dari lemari yang berada di sisi sebelah kanan kaca. Dipasangkannya pada kaki panjang mulus miliknya. Senyumnya pun semakin lebar.
Sempurna.
***
“Kamu cantik banget hari ini!”
Eveline tersenyum, “Hanya hari ini?”
Lelaki dihadapannya tertawa, “Tentu saja setiap hari, Sayang!” Ujarnya sambil mencolek dagu Eveline. Rona merah seketika menghiasi pipi putih Eveline. Ia tersipu.
“Gombal, huh!” Cibir Eveline. Bertentangan memang dengan hatinya yang membuncah bahagia.
“Tapi kamu suka kan?”
Eveline terbelalak. Ia mendengus gusar. Namun lagi- lagi hati tak bisa bohong. Jelas ia bahagia dibilang cantik. Apalagi yang mengatakan adalah seseorang yang special. Lelaki pengisi ruang hatinya.
“Sudah- sudah! Aku lapar, Van?”
“Oh ya?” Sebelah alis lelaki itu terangkat, sorot geli terlihat di matanya, “Lapar aku atau lapar…,”