Lihat ke Halaman Asli

Imas Masitoh

Guru SD yang baru saja selesai mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 8

Mengajarkan Anak Hemat Sejak Dini, Investasi Terbaik Masa Depan

Diperbarui: 20 November 2024   01:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri: Uang Hasil Celengan Dd Mizan

Sore tadi, ketika anak bungsuku pulang mengaji, ia bercerita tentang  keinginann untuk membeli tempat pinsil impiannya. Sebagai seorang ibu tentu saja aku mengiyakan keinginannya agar ia selalu bersemangat untuk mengaji dan menghafal surat-surat pendek Juz 'Amma. 

Tak kusangka ternyata si bungsuku ini sering menyisihkan uang jajannya demi apa yang ia inginkan. Aku pun langsung memberikan apresiasi dan merayakan hasil pencapaiannya dengan mengizinkan ia untuk membeli tempat pinsil dengan harga Rp 57.000,00. 

Aku jadi teringat pesan dari salah satu motivator terkenal yang sering muncul di medsos yang memberikan pelajaran bahwa kita sebagai orang tua harus melatih anak untuk tangguh karena kita tidak akan hidup selamanya, tidak akan terus mencukupi kebutuhan anak apalagi sampai usia dewasa. Oleh karena itu anak harus dilatih untuk bisa hidup mandiri dan tangguh agar terbentuk karakter pekerja keras tidak hanya sekedar bermalas-malasan menunggu pemberian orang tua.  Salah satunya dengan menanamkan hidup hemat dengan menabung.

Mengajarkan anak untuk hidup hemat dan rajin menabung sejak dini adalah salah satu investasi terbaik yang bisa kita berikan. Kebiasaan ini tidak hanya akan membentuk karakter mereka, tetapi juga memberikan mereka bekal penting untuk menghadapi masa depan. Berikut alasan mengapa kita harus mengajarkan anak tentang pentingnya menabung:

  1. Membentuk Karakter Disiplin: Menabung mengajarkan anak untuk menunda kepuasan dan memiliki tujuan jangka panjang. Mereka akan belajar untuk mengatur keuangan dan menghargai hasil kerja keras.
  2. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab: Anak akan merasa lebih bertanggung jawab atas uang yang mereka miliki. Mereka akan belajar untuk merencanakan pengeluaran dan membuat keputusan yang bijak.
  3. Mempersiapkan Masa Depan: Uang tabungan dapat digunakan untuk berbagai tujuan di masa depan, seperti membeli barang yang diinginkan, melanjutkan pendidikan, atau menghadapi situasi darurat.
  4. Menanamkan Nilai-nilai Positif: Menabung mengajarkan anak tentang pentingnya bekerja keras, bersyukur, dan berbagi.
  5. Mencegah Konsumtif: Dengan menabung, anak akan lebih selektif dalam memilih barang yang ingin dibeli dan tidak mudah tergiur oleh iklan.

Tempat pinsil impian dd mizan

Setelah apa yang diinginkanny terlaksana, semoga besok dan seterusnya semakin rajin lagi mengaji dan sekolahnya ya...

Sahabat, kebiasaan menabung harus kita ajarkan sejak dini. Cara mengajarkan anak menabung, misalnya:

  • Memberikan Contoh: Orang tua adalah contoh terbaik bagi anak. Tunjukkan pada anak bagaimana kita mengatur keuangan dan menabung.
  • Menggunakan Celengan: Celengan yang menarik dapat memotivasi anak untuk memasukkan uang recehan mereka.
  • Melibatkan Anak dalam Proses Belanja: Ajak anak untuk ikut berbelanja dan membandingkan harga. Hal ini akan membantu mereka memahami nilai uang.
  • Memberikan Uang Saku: Memberikan uang saku secara teratur akan mengajarkan anak untuk mengatur keuangan sendiri.
  • Memberikan bimbingan tentang tujuan menabung: Bantu anak menetapkan tujuan menabung yang realistis, misalnya membeli mainan atau buku.
  • Merayakan Pencapaian: Rayakan setiap pencapaian anak, misalnya ketika tabungannya sudah cukup untuk membeli barang yang diinginkan.

Menabung memiliki manfaat jangka Panjang. Anak yang terbiasa menabung sejak dini cenderung lebih sukses dalam mengatur keuangan di masa dewasa. Mereka lebih siap menghadapi tantangan finansial dan memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan hidup mereka. Aamiin.

Kesimpulan

Mengajarkan anak untuk hidup hemat dan menabung adalah investasi jangka panjang yang sangat berharga. Dengan memberikan contoh yang baik dan dukungan yang tepat, kita dapat membantu anak-anak kita tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, mandiri, dan sukses.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline