Pendidikan sejatinya dapat mengantarkan murid untuk keselamatan dan kebahagiaan
Salam Bapak dan Ibu guru hebat. Kali ini kita akan membahas materi selamat dan bahagia agar kita dapat memahami fungsi pendidikan untuk membantu murid mencapai selamat dan bahagia berdasarkan gagasan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara.
Sebelumnya marilah kita berefleksi terlebih dahulu bagaimana cara kita mengajar. Apakah ketika kita mengajar hanya menggunakan 1 metode saja, misalnya ceramah?, Apakah hanya menggunakan satu sumber belajar saja? Apakah selama ini kita memfasilitasi murid berdasarkan minat dan bakat mereka?
Kita dapat melihat bagaimana perspektif atau sudut pandang kita sebagai pendidik tidak selalu sama dengan sudut pandang atau perspektif murid. Tidak jarang murid merasakan kebalikan apa yang dianggap dan dirasakan oleh pendidik. Guru bisa saja merasa nyaman dalam memberikan materi kepada murid dengan materi, media, dan sumber belajar yang digunakan, namun tidak memberikan kesempatan kepada murid untuk memilih bahan ajar, cara, materi yang mereka sukai agar sesuai dengan kebutuhan mereka. Pendidik sebaiknya bukan hanya memberikan informasi dan pengetahuan saja melainkan juga memberikan pemahaman kepada murid tentang informasi dan pengetahuan tersebut untuk kehidupan sehari-hari mereka.
Pendidik juga harus berupaya untuk mengenal dan memahami kekuatan kodrat anak bahwa setiap murid dapat mengekspresikan dan membuat pemahamannya sendiri dengan cara yang berbeda. Dalam menilai pemahaman murid, pendidik sebaiknya tidak hanya menggunakan satu jenis alat pengukuran lalu menyimpulkannya tetapi dapat menggunakan alat pengukuran lainnya yang melibatkan murid untuk merefleksikan pemahaman dari pengalaman belajarnya, misalnya dengan melakukan evaluasi diri melalui kegiatan refleksi. Murid bisa mengekspresikan pemahamannya melalui gambar maupun verbal dengan menggunakan bahasa sendiri dan beragam.
Fungsi pendidikan adalah untuk mengantarkan murid agar siap hidup dan memberikan kepercayaan bahwa di masa depan kelak mereka harus mampu mengisi zamannya. Murid harus memahami bahwa hidup tidak cukup untuk kepentingan dirinya saja (individualistik) tetapi juga harus mampu berkolaborasi dan berkontribusi untuk masyarakat dan lingkungan dimana ia berada.
Fungsi pendidikan akan berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara jika kita sebagai pendidik memahami hal-hal sebagai berikut:
Pertama, setiap murid memiliki kodrat kekuatan dan potensi-potensi yang berbeda. Pendidik harus memahami bahwa setiap murid itu istimewa. Mereka memilki potensi, bakat, minat, dan kompetensi yang berbeda-beda.
Kedua, pendidikan hanyalah sebagai tuntunan artinya menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka dapat hidup sebagai manusia pribadi dan sebagai anggota masyarakat sehingga dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Ketiga, mendidik adalah menuntun murid untuk selamat dan bahagia. Pendidik adalah orang yang menuntun murid menuju keselamatan dan kebahagiaan lahir dan batin mereka agar tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodrat alam dan zamannya.