Lihat ke Halaman Asli

imas masitoh

TERVERIFIKASI

Full time mom

Athirah: "Menjaga" Keluarga dengan Ketulusan Hati

Diperbarui: 5 Oktober 2016   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Twitter @MilesFilms

Kisah dalam keluarga tidak selalu manis, kadang ada duka dalam perjalannya. Hal serupa dikisahkan Riri Riza sebagai sutradara dalam film Athirah. Film ini diangkat dari kisah nyata sosok ibunda wakil presiden Jusuf Kalla. Sebelumnya sosok Athirah ini dituangkan dalam sebuah novel berjudul Athirah karya Alberthiene Endah.

Film tentang keluarga yang berlatar belakang budaya Bugis Makassar ini mengisahkan kehidupan athirah yang goyah karena kehadiran perempuan lain di kehidupan suaminya.

Demi keutuhan dan kebahagiaan anak-anaknya, dia harus melawan rasa sedihnya dan kemudian harus bangkit kembali. Ucu selalu menjaga dan menemani ibunya dalam melawan kesedihannya dan tetap bangkit untuk keutuhan keluarganya. Ucu pun harus memastikan adik-adiknya tidak merasa kacau disaat ibunya goyah karena dipoligami.

Film yang diperankan oleh Cut Mini sebagai Athirah dan Christoffer Nelwan sebagai Jusuf Kalla remaja ini menampilkan kedekatan antara mak dan anak lelaki tertuanya.

Kaya Akan Tradisi

Selain mengisahkan sosok utamanya yaitu Athirah, Riri mengemas film ini dengan latar belakang budaya Bugis Makassar yang sangat kental. Pada pembukaan film, kita disuguhkan scene pernikahan budaya Bugis dalam format hitam putih. Alunan musik tradisional dan upacara pernikahan masyarakat suku Bugis ditampilkan pada scene ini. Senandung lagu Bugis pun mengalun pada beberapa scene berikutnya.

Dalam film ini kita akan melihat bagaimana perempuan Suku Bugis Makassar berpakaian. Mereka selalu mengenakan kain sengkang sehari-harinya. Tidak hanya itu, kain dianggap sebagai sebuah barang yang berharga, hal ini terlihat saat Athirah mendapatkan sebuah kain pemberian Puang Aji saat pernikahan mereka.

Berkat kain tersebut Athirah bangkit dan mengubah situasinya. Dia berjualan kain yang dibuat dari sutra tersebut dan hasilnya pun disimpan untuk tabungan.

Tidak hanya tradisi dan Budaya Bugis Makassar saja yang mewarnai film ini, kita akan disuguhkan beberapa scene makan bersama di sebuah meja makan yang dipenuhi banyak masakan khasnya. Makan bersama ini merupakan tradisi dan simbol dari sebuah keluarga.

Gambar: Twitter @MilesFilms

Makna Kesabaran dalam Cerita Athirah

Athirah merupakan sosok sentral dalam keluarga. Sebagai ibu dan istri dia harus memastikan rumahnya dalam keadaan nyaman. Athirah pun selalu melayani suaminya dengan keikhlasannya walaupun hatinya sudah sakit akibat poligami ini. Athirah selalu memastikan makanan hangat tersaji di meja makan untuk anak dan suaminya. Athirah selalu menyajikan makanan tersebut dengan piring dan gelas khusus bagi suaminya.

Athirah mengubah kesedihannya menjadi kekuatan baginya. Dia telah berhasil menjaga keluarganya dengan kekuatan dan keikhlasan hatinya walaupun dia sebelumnya pernah goyah. Sebagai sosok ibu, Athirah merupakan sosok kuat yang posisinya sebgai sentral dalam keluarga.

Menonton film Athirah dan “membaca” sosoknya membuat saya mengingat ibu di rumah. Saya melihat kesabaran Athirah dalam sosok ibu saya. Mengingat kenangan saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Ketika itu ibu dan ayah untuk sementara dipisahkan karena keadaan. Masalah dan musibah yang bergiliran datang dalam keluarga, menjadi kisah duka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline