Lihat ke Halaman Asli

imas masitoh

TERVERIFIKASI

Full time mom

Membingkai Kebijaksanaan Melalui Karya Foto

Diperbarui: 20 Agustus 2016   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: www.pannafoto.org

“Melalui foto, saya menjelajahi sebuah kebijaksanaan dalam memahami peristiwa yang kedua – saat-saat di mana saya merasa tak bermakna – dan keindahan yang apa adanya dari setiap saat yang ada”.

Kutipan pengantar karya foto dari Rara Sekar tersebut membuat pengunjung pameran ini memaknai sebuah kebijaksanaan dari mata vokalis Banda Neira ini. Pameran yang berjudul ‘Wisdom’ ini digelar dalam rangka 10 tahun berdirinya PannaFoto Institute.

Hidden Wisdom/Imas Masitoh

Panna Foto Institute merupakan organisasi nirlaba yang berbasis di Jakarta. Didirikan atas bantuan World Press Photo Foundation di Belanda, organisasi ini menjadi wadah untuk perkembangan fotografer dan masyarakat Indonesia.

Karya para mentor, alumni dan teman dari PannnaFoto Institute dipamerkan di Erasmus Huis, Jalan HR Rasuna Said Kav S-3, Kuningan Jakarta yang dibuka pada 4 Agustus 2016 lalu. Sebanyak 27 fotografer menginterpretasikan sebuah kebijaksanaan melalui karya foto.

Insignificance by Rara Sekar/Imas Masitoh

Rara memahami kebijaksanaan dengan memaknai “ketakbermaknaan” yang dia rasakan. Baginya, “ketakbermaknaan” tidak selalu mengandung arti yang negatif baginya. “Ketakbermaknaan” dan “kebermaknaan” selalu berdampingan dalam suatu keberadaan. Melalui pameran ini, Rara menginterpretasikannya melalui lima foto yang dipamerkannya.

Tidak seperti pameran biasanya, Panna Foto menyajikan pameran yang membuat pengunjung akan merasa penasaran dan mencoba memaknai foto-foto karya 27 fotografer ini. Beberapa hasil karyanya disimpan dalam sebuah laci-laci dan disediakan meja untuk merangkai foto-foto tersebut supaya pengunjung dapat mendiskusikan makna dari foto tersebut.

Photo Exhibition Wisdom/Imas Masitoh

Tidak hanya itu, karya dari salah satu fotografer disajikan dengan berbeda, di mana para pengunjung yang memiliki ketertarikan tinggi dapat mencari tahu makna dari karya tersebut. Sandi Jaya Saputra dengan karyanya “Nothing is Imagined” membuat pameran ini berbeda dari biasanya.

“Nothing is Imagined” merupakan proyek yang dibagi menjadi tiga seri dan karya yang ditampilkan di pameran ini merupakan seri kedua. Sandi menyajikan karyanya dengan display membentuk instalatif dan 3 Dimensi. Dengan display tersebut Sandi ingin menciptakan sebuah “ruang” untuk karyanya.

“Kenapa instalatif dan 3D, karena yang saya bicarakan adalah 'ruang'. Bagaimana saya menciptakan ruang baru di mana karya itu di-display,” paparnya

“Nothing is Imagined” by Sandi Jaya Saputra/Imas Masitoh

Pada proyek ini, Sandi membedah kesehariannya dengan objek kamar kos. Sandi merepresentasikan identitas dan ruang dari realitas kesehariannya dalam karya foto. Melalui pendekatan foto dokumenter, Sandi menguraikan kesehariannya dalam kamar kos.

Melalui pendekatan dokumenter dan instalatif ini, Sandi berharap pengunjung yang mengapresiasi karyanya dapat juga merasakan ruang dan memaknainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline