Saya punya keponakan laki-laki kembar. Mereka sekarang baru berumur 4 tahun. Kembar yang pertama lahir, nama panggilannya Aja, dan adiknya lahir beberapa menit berikutnya, biasa dipanggil Tia. Mereka lucu-lucu sekali, kami keluarga besar kerap ketawa dengan tingkah mereka. Setiap hari Ibumereka mengajarkan sholat berjamaah dan sekalian hapalan doa-doa pendek. Mereka hapal dengan lancar, misalnya doa sebelum makan: "Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa ‘adzaa-bannaar" Suatu hari saat diminta giliran sendiri-sendiri berdoa, Tia malah nangis, mogok ngga mau baca doa. "Mama ga sayang Tia, ga pernah doain Tia" tangisnya. Tentu saja mamanya heran, berusaha membujuknya, "Mama doain semua anak mama karena mama sayang semuanya." "Nggaa. Mama ga pernah doain Tia, Aja terus yang didoain, Mama sukanya bilang waqina Aja banar ga pernah bilang waqina Tia banar.." "Ha ha ha..." Ibunya tertawa dengar protes Tia. Setelah dijelasin arti dari doanya akhirnya Tia ngga nangis lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H