Nak, untuk sekarang biarlah bokongmu telanjang
Dihembusi angin berdebu
Dikerumuni lalat dan nyamuk
Jangan kau hiraukan leleh nanah borok di bokongmu
Tersenyumlah!
Pergilah dan berkejar-kejaranlah bersama anak-anak ingusan yang telanjang itu
Berguling-guling di tanah lalu cebur ke kali
Aku tau, sejak moyangmu
Perkutut hanya tergantung liar
Dan saat ini juga, aku segra ke balai desa
Menurunkan merah putih yang selalu kau beri hormat di sekolah
Secarik kain itu cukup untuk tiga cawat bagimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H