Lihat ke Halaman Asli

Imanuella Dewanty

Manusia yang kebetulan sedang berkelana di bumi.

Revitalisasi Produk Budaya, KKN UM Adakan Pendokumentasian Sastra Lisan

Diperbarui: 27 Juli 2023   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Malang, 26 Juli 2023 - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang menggelar kegiatan pendokumentasian sastra lisan di Desa Mulyoarjo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Program ini berhasil mengumpulkan kisah-kisah dan cerita rakyat yang telah tersebar di masyarakat, dan hasilnya diabadikan dalam buku antologi berjudul "Napak Tilas Desa Mulyoarjo."

Desa Mulyoarjo, yang terkenal dengan keindahan alamnya yang dipenuhi persawahan hijau dan perbukitan eksotis, juga menyimpan kekayaan akan sejarah dan kesusastraan rakyat yang menjadi bagian penting dari budaya lokal. Dalam upaya pelestarian kebudayaan dan kesusastraan rakyat, tim KKN dengan antusias mengumpulkan data dari sesepuh, kepala dusun, dan warga desa yang memiliki pengetahuan mengenai cerita-cerita berharga yang ada di desa tersebut.

Wawancara dengan sesepuh desa (dokumentasi pribadi)

"Kami merasa terhormat dapat berkontribusi dalam melestarikan identitas dan kekayaan budaya Desa Mulyoarjo melalui pendokumentasian sastra lisan," ujar Imanuella Dewanty, penanggung jawab program kerja pendokumentasian sasta lisan. "Buku 'Napak Tilas Desa Mulyoarjo' menjadi sarana untuk menghidupkan kembali kisah-kisah yang hampir terlupakan, sehingga generasi muda dapat mengenal dan mencintai warisan leluhur."

Dalam rangkaian kegiatan, tim KKN menerapkan model R&D versi Borg dan Gall untuk menyusun buku antologi ini. Melalui tahapan penelitian, perencanaan, pengembangan produk, dan uji keterbacaan, tim KKN berhasil menyusun buku yang menghadirkan cerita-cerita unik tentang asal usul tempat-tempat bersejarah di Desa Mulyoarjo, seperti Makam Mbah Wareng, Pecahan Watugel, dan Watu Pecah.

Kegiatan ini tidak lepas dari dukungan dan kerjasama aktif dari masyarakat Desa Mulyoarjo. "Kami sangat berterima kasih kepada para sesepuh dan warga yang dengan tulus berbagi cerita dan pengetahuan mereka," tambah Imanuella.

Buku "Napak Tilas Desa Mulyoarjo" diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi peneliti budaya, pendukung pelestarian kebudayaan, dan masyarakat Desa Mulyoarjo untuk terus melestarikan cerita-cerita berharga dan kekayaan sastra lisan yang menjadi bagian dari identitas desa mereka.

Wawancara dengan sesepuh desa (dokumentasi pribadi)

Semoga langkah awal melalui pendokumentasian sastra lisan ini dapat menjadi dorongan bagi upaya bersama dalam merawat dan menyebarkan pesona keindahan budaya Desa Mulyoarjo. Buku tersebut akan segera dipublikasikan dan diharapkan dapat diterima dengan antusias oleh masyarakat luas. (Imanuella)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline