Jalan mulai terjal berbukit
Dan kesunyian menyeruak alam
Hening tak bertepi
Hingga tibalah saat sayup-sayup
Bisikan deburan ombak menyapa hatiku
Alampun beradab lewat sepoi-sepoi bayu
Menyapu sosok wajah sayu di bawah pohon Cemara
Pandangan mata tajam menusuk buih yang sedang menggelora
Namun mata itu kosong
Kepiluan tergambar jelas lewat mimiknya nan sayu