Lihat ke Halaman Asli

Indah Puspito

Ex-Sekretaris Gereja Katolik di Yogyakarta

Terima Kasih, Bundaku

Diperbarui: 22 Desember 2022   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Saat aku masih kaupeluk di rahimmu

Saat itu pula peluh menetes seiring kayuhan sepeda

Yang setia mengantarmu berkeliling mengantar jajanan

Keping demi keping kau kumpulkan demi hidup layak

Tak peduli rahim telah membuncit

Perjuangan panjang meniti bambu kehidupan
Adalah sebuah asa tak terpatahkan oleh keluh
Waktu tak bersisa sedetikpun
Tidak ada kata mengeluh apalagi menjerit
Terkadang kemarahan mu membuat hati kami pedih saat itu
Namun kini kusadari arti dari kemarahan mu saat itu

Pergulatan panjang itupun terpatri dalam benakku
Kulalui hari-hari sulit dengan penuh kesabaran
Karena aku sadar kesulitan ku tidaklah sedalam saat itu
Bila kuingat jajaran aksara litani nasehatmu
Aku pun sujud syukur bahwa aku telah dilahirkan
Dari rahim seorang Bunda yang memiliki Cinta tulus murni


Terimakasih Bunda




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline