Lihat ke Halaman Asli

Hari Pasar Rakyat Dijadikan Hari Nasional? Yakin?

Diperbarui: 27 Januari 2017   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG

Selamat siang para kompasianer, pada hujan gak disana? Di Bekasi hujan mulunih makhlum planet lain hehe. Tadi pagi emak gue habis dari pasar, biasalah kerjaan emak-emak apalagi kalo bukan belanja. Terus ngomel-ngomel gajelas gitu katanya semua barang jadi mahal apalagi harga cabe (cabe asli bukan cabe-cabean). Karena gue males dengerinnya gue masuk ke kamar aja langsung, terus kunci kamar dan setel musik jedak-jeduk dan nyalain leppy gue. Di dalem kamar gue bingung mau ngapain karena kuliah gue masih libur jadi gabut bangetdah hari-hari gue cuma diem di rumah gakemana-mana.

Lagi-lagi gue iseng-iseng buka kompasiana, terus gue liat bagian events dan ternyata ada event tulisan mengenai pasar. Yaudahlah gue coba buat tulisan walaupun gue sebenernya mager banget mau tidur tapi gabisa-bisa entah kenapa....mau nangisdeh-_-. Sepertinya cukup ya pembukaannya dan curhatan gue siang ini, langsung aja check it out apa yang mau gue tulis. Pantengin aja tulisan gue barangkali membuat kalian dapet inspirasi judul skripsi #lohlohgajelas wkwkw.

Pasar adalah sebuah nama tempat dimana emak-emak berkumpul dan adu mulut mengenai harga. Jujur gue paling gasuka ke pasar, karena kalo gue ke pasar pasti ujung-ujungnya suruh bawain barang belanjaan yang udah gamuat diplastik tapi tetep dipaksain dan banyaknya itu gak make sense buat gue. Pasar tuh secara umum ada dua jenis, yaitu pasar swalayan dan tradisional. Pasar swalayan lebih nyaman menurut gue, karena kita dikasih fasilitas keranjang dorong atau tenteng yang bikin mudah bawa barang bawaan kita walaupun tetep aja gue mageran orangnya. Kalo pasar tradisional adalah pasar yang biasanya luluh lantah dipinggir jalan kalo hujan becek dan segala macam bau-bauan bersatu menjadi satu disana. Walaupun gue orang susah, tapi gue paling anti ke pasar tradisional karena gue gatahan sama bau keteknya tuh pasar.

Tapi gue pernah ke salah satu pasar tradisional yang tidak seperti gue bayangkan, yaitu pasar senen, iya yang kemarin kebakaran jujur gue pengen nangisdah. Itu pasar tradisional yang pernah gue kunjungi dan pasar itu keren banget fasilitasnya, teratur, tersusun rapih toko-tokonya buat ukuran pasar tradisional. Di situ gue mulai sadar bahwa kalo pasar tradisional tidak kalah dengan pasar-pasar swalayan apalagi pasar senen yang gedenya ngalahin beberapa mall-mall. Kemudian barang-barang yang ditawarkan oleh pasar tradisional sebagian besar merupakan barang-barang asli Indonesia seperti sayuran, telur, tepung, beras, dan sebagainya. Berbeda dengan pasar swalayan yang biasanya sebagian besar barang impor dari luar negeri.

Sekarang kalian pilih mana? Cinta barang Indonesia atau barang impor luar negeri? Secara rasional pasti kebanyakan orang pilih barang impor, karena kalo buatan Indonesia gak bermutu katanya. Gue juga berpikir begitusih, Tapi coba lihatdeh sesaat sekarang ini, Indonesia udah berubah cuy gak kayak dulu lagi kita udah berkembang. Barang-barang yang dijual di pasar tradisional juga kualitasnya udah terjamin, gausah gegayaan lagi pake barang impor, mau jadi kayak orang bule? Jangan ngarep! Sekalian tetep Indonesia ya tetep Indonesia itu udah takdir jangan lari dari kenyataan.

Selain itu pasar tradisional juga mendukung perekonomian dalam negeri karena yang berinvestasi itu sebagian besar bahkan seluruhnya adalah orang Indonesia. Sekarang gini, kalian mau rupiah terus terjun bebas? Kalo engga, yah mulai sekarang mulai coba belanja di pasar tradisional apalagi buat anak-anak gaul jaman ini yang senengnya ke mall mulu. 

Dukunglah pasar tradisional, pemerintah juga udah berusaha keras membenahi pasar tradisional supaya lebih nyaman untuk kegiatan belanja dan transaksi. Salah satu jurus jitu untuk mendukung hal ini dan menyadarkan orang-orang Indonesia yang konsumtifnya gak nahan ini untuk urusan belanja adalah menentukan suatu hari raya yang bisa dinamai dengan Hari Pasar Rayat Nasional.

Hal ini sangat mempengaruhi sugesti orang-orang, dimana seandainya hari ini benar-benar dijadikan hari raya nasional, gue rasa akan terjadi peningkatan orang-orang yang belanja ke pasar tradisional karena orang-orang akan sadar belanja di pasar tradisional itu penting, buktinya dibuat hari raya nasional. Apa yang gue pikirin kalian rasa juga agak konyol, tapi itulah kenyataannya menurut gue. Seperti hari buruh, hari batik, hari pahlawan dan hari-hari raya lainnya. Dengan adanya hari raya untuk pasar tradisional, euforia orang-orang akan bertambah dan meningkat mengenai belanja di pasar tradisional.

Jadi pencanangan Hari Pasar Rakyat Nasional menjadi Hari Raya Nasional, itu benar-benar hal yang perlu dipertimbangkan oleh pemerintah dan gue yakin malahan hari raya seperti ini perlu dibuat supaya libur dikalender jadi nambah hehe. Oke itu bercanda, yang seriusnya begini gue yakin dengan adanya hari raya nasional untuk pasar tradisional, orang-orang Indonesia akan mulai merubah sudut pandang kuno yang mereka miliki dan mulai menggunakan sudut pandang baru mengenai pasar tradisional ini. 

Gue harap sekali lagi pencanangan Hari Pasar Rakyat Nasional bener-bener dijadiin hari raya nasional di kalender karena menurut gue ini juga merupakan sebuah urgensi yang perlu direalisasikan.

Itulah segala opini gue dan sedikit ulasan singkat yang mungkin kalian rasa gapenting. Tapi gue selalu bilang ini, yang gapenting gak selalu gak berguna mungkin aja kehidupan kalian bisa berubah karena baca tulisan gue. Sekian dan terima kasih, Salam Pasar!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline