Kalau saya cermati dunia pembelajaran di sekolah ada beberapa fenomena yang sangat menarik.
Fenomena Kelompok Siswa di Kelas
Populasi siswa dalam satu kelas, di jenjang sekolah mana pun, selalu terbagi menjadi tiga kelompok. Pertama, kelompok papan atas, kedua kelompok papan tengah, dan ketiga kelompok papan bawah.
Kelompok papan atas identik dengan anak-anak yang cerdas, santun, baik budi, rajin, suka belajar, dan memiliki nilai nyaris selalu sempurna.
Kelompok papan tengah identik dengan anak-anak sedang. Pintar sekali ya tidak. Nakal, juga tidak. Nilai perolehan istimewa ya tidak, tetapi juga bukan jelek.
Sebenarnya kelompok papan tengah ini termasuk klasifikasi baik. Namun, jarang dapat memperoleh nilai istimewa.
Sedangkan kelompok papan bawah identik dengan anak-anak yang sukar diajar, sering bolos, tidak rajin, sering membuat kegaduhan, tidak mengerjakan PR, dan selalu mendapat nilai di bawah kriteria ketuntasan minimum (KKM).
Dilihat dari sudut jumlah siswa di masing-masing kelompok, di manapun dan kapanpun juga relatif memiliki prosentase yang sama.
Kelompok papan atas jumlahnya kira-kira dua puluh persen dari jumlah siswa di kelas. Kelompok papan tengah kira-kira enam puluh persen. Kelompok papan bawah kira-kira dua puluh persen.
Jika jumlah dalam satu kelas ada 28 siswa (standar untuk SD, saat ini). Maka siswa di papan atas ada sekitar 6 siswa. Di papan tengah ada 16 siswa, dan di papan bawah ada 6 siswa.
Artinya, jumlah siswa yang berklasifikasi baik jumlahnya masih lebih banyak, yakni sekitar 80 persen, yakni 22 siswa. Bandingkan dengan siswa kurang baik yang hanya 20 persen atau 6 siswa.