Lihat ke Halaman Asli

Imanuel Tri

Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

Pelangi Senja

Diperbarui: 27 Mei 2020   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi. Saat Senja Tiba

Bila pelangi senja sudah mengelana
Dan warna warna menghias fatamurgana
Hati ini tak henti berbunga
Menanti di asap kepulan dupa

Bila senja telah mengurai rupa
Dan sajadah kehidupan sudah terhampar
Mulut ini terus mengejar
Membasuh luka-luka yang tersisa

Bila senja kumandangkan peringatan
Dan tajam ayat menghujam sukma
Telinga ini tak henti mengoreksi
Mengeja kata yang masih melukai

Bila senja masih sabar mengambang
Dan ada balutan selendang wara-warna
Jiwa ini bergelora ingin bersegera
Menari di atas titian pelangi senja

Bila senja dilukai cakar kaki camar
Dan jingga darah membuncah segar
Kaki ini akan terus berlari mencari
Melewati titian selendang pelangi

Hingga sampai perhentian di seberang lautan
Hingga lembut terdengar nyanyian penyambutan
Hingga kulepaskan duka-duka yang memberatkan
Hingga tinggal alunan doa doa terus memuja




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline