Lihat ke Halaman Asli

Imanuel Lopis

TERVERIFIKASI

Petani

Okfol, Istilah dari Tanah Urukan ke Pemilu

Diperbarui: 8 Oktober 2023   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi surat suara pemilu. Gambar: Antara Foto/M Agung Rajasa dalam Kompas.com.

Tahapan Pemilu 2024 hingga bulan Oktober ini sudah berada pada tahap pencermatan dan akan berproses menuju Daftar Caleg Tetap (DCT) hingga kampanye.

Walaupun belum memasuki jadwal kampanye namun sosialisasi para Calon Legislatif (Caleg) sudah gencar di masyarakat sejak beberapa bulan lalu. Ada Caleg yang bersosialisasi secara terang-terangan dan ada yang secara sembunyi-sembunyi dalam aneka rupa format.

Caleg sendiri menjadi sebuah topik hangat dalam obrolan-obrolan di masyarakat setiap hari. Di kalangan masyarakat penutur Bahasa Melayu Kupang di seputaran Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, salah satu istilah lumrah dalam obrolan tentang Caleg adalah okfol atau okfol suara.

Penggunaan istilah okfol dalam konteks para Caleg yang berada dalam partai dan Daerah Pemilihan (Dapil) yang sama. Dalam daftar Caleg sebuah partai di suatu Dapil sering ada Caleg dengan latar tokoh populer dan lainnya hanya dari kalangan masyarakat biasa.

Orang dalam berbagai obrolan sering menyebut para Caleg kecil dan tidak populer tersebut hanya okfol suara atau memberikan suara kepada Caleg besar yang populer.

Okfol adalah sebuah kata dalam Bahasa Melayu Kupang yang artinya menimbun atau meratakan permukaan tanah miring atau cekung agar rata. Penimbunan biasanya menggunakan material seperti tanah, pasir, atau batu. 

Okfol sepertinya berasal dari Bahasa Inggris yaitu ok (baik) dan full (penuh). Dalam Bahasa Melayu Kupang, full atau penuh selalu dalam sebutan sebagai fol. 

Okfol dapat berarti sesuatu yang penuh dengan baik. Dalam hal meratakan tanah artinya menimbun permukaan tanah yang cekung atau miring dengan material sehingga penuh dan rata dengan baik.

Penggunaan istilah okfol yang semula dalam urusan meratakan permukaan tanah kemudian dalam Pemilu juga. Okfol menjadi sebuah metonimia karena adanya kesamaan cara kerja dalam meratakan tanah dan usaha memperoleh suara Pemilu.

Masyarakat menilai, melihat atau mengalami bahwa dalam Pemilu ada yang mengambil suara dari seorang Caleg lalu memberikan kepada Caleg lain dalam partai dan Dapil yang sama agar perolehan suara penuh atau banyak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline