Hari pertama di bulan baru, Selasa (1/8/2023), waktu menunjukan 06.30 WITA. Saya berjalan kaki dari rumah menuju rumah kerabat, Om Mikhael, di kampung sebelah. Kami masih dalam satu desa yaitu Desa Maunum Niki-niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah selatan, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Sepanjang 1 Km menyusuri jalan desa, terlihat ada warga yang mulai memotong batang bambu untuk membuat tiang bendera. Ada yang sudah mengibarkan bendera merah putih di depan rumahnya dan ada yang sementara menggali lubang untuk tiang bendera.
Ya, sepanjang bulan Agustus ini dari tanggal 1-31 Agustus 2023, dalam rangka HUT RI 78 semua warga wajib mengibarkan bendera merah putih di depan rumahnya. Beberapa hari lalu pemerintah kecamatan sudah mengimbau masyarakat dengan toa keliling untuk mengibarkan bendera. Kemarin pemerintah desa juga sudah mengeluarkan surat ke setiap RT terkait pengibaran bendera ini.
Begitu tiba di rumah Om Mikhael yang juga merupakan Ketua RW, ternyata dia belum mengibarkan bendera di depan rumahnya. Saat saya tanyakan tentang benderanya barulah dia ingat dan kaget untuk mengibarkan bendera.
Om punya bendera merah putih. Tiang bendera pun tinggal pakai batang bambu yang tumbuh di depan rumah. Sayangnya tali nilon putihnya yang tidak ada. Tali nilonnya waktu lalu orang pinjam dan tidak kembalikan.
Yah, om harus titip uang ke ojek untuk beli tali di toko. Panjang tali untuk mengibarkan bendera tersebut sekitar 8 meter. Harga tali nilon per meter di kisaran Rp 2.500 sehingga butuh Rp 20. 000 untuk membeli tali sepanjang itu. Hmmm, uangnya tidak ada. Uangnya sudah om berikan untuk anaknya yang ke sekolah tadi.
Kami pun bercanda dan membuat skenario untuk siasati tali bendera tersebut. Menggunakan benang putih sebagai tali bendera atau mengikat langsung bendera ke tiangnya tanpa menggunakan tali. Ah kalau sampai begitu nanti tidak elok kelihatannya. Tapi tidak apa-apa, saya punya kelebihan tali nilon di rumah dan nanti berikan untuk om .
Saat pengibaran bendera merah putih pada bulan Agustus dalam beberapa tahun lalu, ada warga yang tidak menggunakan tali bendera. Mereka tidak mengikat bendera ke tali untuk menggereknya ke puncak karena tidak memiliki tali nilon. Siasatnya mengikat lansung bendera ke ujung tiang kemudian baru menancapkan tiang ke tanah.
Saya dan om mengobrol di depan bangunan dapur beratap rumput alang-alang yang terpisah beberapa meter dari rumah tinggalnya. Puluhan ekor burung dara dan beberapa ekor ayam peliharaan berkeliaran ke sana-sini di depan kami.
Dari tempat kami ngobrol terlihat di samping rumah tetangga yang merupakan ketua kelompok tani, ada kolam buatan di atas permukaan tanah dengan lapisan terpal. Kata om, terpal kolam tersebut sudah sobek sehingga ukuran kolam menjadi kecil dari semula. Ada ikan lele dalam kolam namun tidak seberapa.