Lihat ke Halaman Asli

Imanuel Lopis

TERVERIFIKASI

Petani

Hutan, Separuh Nyawa Kami

Diperbarui: 21 Mei 2023   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolase foto sumber mata air Oeekam di Desa Maunum Niki-niki, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.| Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Akhir pekan, Sabtu (20/5/2023), waktu sudah lewat pukul 07.00 Wita, matahari sudah terasa hangat namun suhu masih agak dingin. Suasana lalu lintas di sekitar Km 138 jalan trans Timor, tepatnya di Oeekam, Desa Maunum Niki-niki, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, tampak lengang. Hanya truk kontainer dan beberapa ojek yang melintas.

Tampak dua bocah yang sehabis menimba air di sumber air dekat jalan raya sedang mengangkut jeriken-jeriken 5 liter berisi air bersih. Seorang gadis kemudian muncul membawa dua jerigen ukuran 5 liter untuk mengambil air. 

Tidak lama berselang muncul seorang pria dengan sepeda motor dan membawa tiga jeriken besar ukuran 20 liter di belakangnya. Dia bukan warga Desa Maunum Niki-niki namun dari daerah sebelah yaitu Kelurahan Niki-niki.

Begitulah sekilas potret di air Oeekam, sebuah sumber mata air yang menyediakan air bagi warga di Desa Maunum Niki-niki dan sekitarnya. Dahulu di sekitar mata air (oe) ini ada banyak tumbuhan pandan liar (ekam) sehingga masyarakat kemudian menyebutnya Oeekam.

Sumber air ini memiliki bak tampungan berukuran tidak terlalu besar dengan penutup seng dan pancuran dari pipa kecil. Ujung pipa memiliki sumbatan plastik sehingga ketika mau mengambil air harus mencabut sumbatannya. Air dari bak ini biasanya untuk kebutuhan memasak atau air minum.

Di samping bak penampung tertutup ada bak penampung terbuka berukuran kecil. Biasanya warga menggunakan air ini untuk mandi dan cuci.

Mata air ini ada di tempat yang lebih rendah dan merupakan kaki dari sebuah perbukitan. Air terus mengalir dari celah-celah tanah, masuk ke bak penampung hingga meluap keluar menyusuri got di sisi jalan. 

Di sebelah atas mata air ini ada hutan kecil dengan pohon-pohon yang berusia tua, tumbuh tinggi dan besar. Di area lereng bukit batu ini juga tumbuh semak lebat dan pohon-pohon yang cukup lebat.

Mata air Oeekam ini sudah ada sejak zaman dulu dan masih bertahan hingga sekarang. Dahulu tidak ada bak penampung dan hanya menggunakan pancuran bambu langsung dari mata air yang keluar dari tebing.

Mata air ini menjadi sumber air bagi sebagian masyarakat Desa Maunum Niki-niki dan masyarakat dari daerah sekitarnya untuk keperluan masak, cuci, mandi, dll.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline