Indonesia sebagai negara besar terdiri dari beragam suku dengan pakaian adat masing-masing, baik pakaian adat untuk laki-laki maupun perempuan.
Di Timor, Nusa Tenggara Timur, Atoin Meto (orang Timor) atau suku Dawan/Atoni juga memiliki berbagai pakaian adat dan aksesorisnya.
Ulasan tentang pakaian adat ini saya uraikan dalam pakaian adat untuk laki-laki dan pakaian adat untuk perempuan, khususnya di wilayah Amanuban, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.
Di wilayah lain di Pulau Timor juga pakaian adat Atoin Meto sama namun bisa saja pakaian adat tersebut memiliki nama atau sebutan berbeda karena pengaruh dialek bahasa daerah setempat.
Pakaian adat untuk laki-laki
Pakaian adat Atoin Meto untuk laki-laki yaitu mau' (selimut tenunan), piul saluf (ikat pinggang/sabuk), fut muti (ikat pinggang putih), fut noni (ikat pinggang uang), koalaba, pilu, alu dan ok tuke.
Mau' merupakan selimut tenunan berupa lembaran kain dengan kedua ujungnya berjuntai benang-benang beberapa centimeter. Mau' yang besar memiliki panjang 2 meter dan lebar 1 meter. Ada mau' yang ukurannya sedikit lebih kecil dari 2x1 meter. Mau' merupakan selimut untuk pakaian laki-laki pada bagian bawah.
Piul saluf yakni ikat pinggang tenunan atau sabuk yang panjangnya mencapai 180 cm hingga 200 cm. Lebar piul saluf di kisaran 10-15 centimeter. Ikat pinggang tenunan ini kebanyakan memiliki warna merah, kuning hijau, dan biru .
Selain itu hanya memiliki motif tenunan di bagian ujungnya. Piul saluf juga memiliki juntaian rumbai-rumbai benang di ujungnya. Ujung-ujung benang berhiaskan manik-manik aneka warna. Piul saluf berfungsi sebagai ikat pinggang untuk menguatkan mau' atau selimut.