Hari ini Senin (8/5/2023), seluruh siswa kelas VI Sekolah Dasar mengikuti penilaian sumatif di sekolah. Selama lima hari ke depan mereka akan menghadapi soal-soal penilaian tersebut. Namanya penilaian sumatif namun populer di masyarakat dengan sebutan ujian atau ujian akhir.
Sebagai bagian dari ujian SD, kakak perempuan saya yang anaknya di kelas VI kemarin malam begadang membuat roti bakar untuk membawanya ke sekolah. Menurut kesepakatan para orang tua siswa kelas VI, ada dua kelompok orang tua yang secara bergantian setiap hari selama ujian untuk menyiapkan jamuan snack bagi para siswa dan guru.
Ada orang tua yang membawa roti, pisang goreng, ubi rebus, dll. Saat jeda setelah ujian mata pelajaran pertama selesai, siswa dan guru mendapat jamuan teh dan camilan. Setelah itu baru para siswa melanjutkan ujian mata pelajaran kedua.
Kerabat kami yang semalam datang dari kecamatan sebelah, bercerita kalau jamuan ujian SD di kampung mereka tidak hanya snack tapi juga makan siang. Ketika istirahat setelah ujian mata pelajaran pertama jamuannya cuma snack. Setelah ujian mata pelajaran kedua selesai ada lagi jamuan makan siang bagi siswa dan guru.
Inilah sekilas gambaran kebiasaan atau tradisi saat ujian akhir SD khususnya di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Hari ini dalam penyelenggaran ujian pasti ada jamuan-jamuan oleh para orang tua untuk para siswa kelas VI dan para guru.
Tradisi jamuan ini sudah berlangsung puluhan tahun hingga sekarang. Dulu pada tahun 2000 saat mengikuti ujian akhir di kelas VI SD, saya juga mendapat jamuan seperti itu. Segelas teh hangat setiap hari dengan variasi beberapa kue seperti roti kukus, waji, dll.
Beberapa hari sebelum pelaksanaan ujian biasanya para orang tua sudah bermusyawarah dengan pihak sekolah tentang jamuannya. Hanya berupa snack, makan siang atau keduanya. Ada yang jamuan setiap hari selama ujian hanya berupa snack dan di hari terakhir ujian baru ada jamuan makan bersama.
Para orang tua siswa selalu dengan sukarela dan senang hati bersedia menyiapkan jamuan selama ujian. Pembagian tanggungan jamuan secara merata untuk semua orang tua, baik tanggungan biaya, makanan maupun bahan makanan. Pelayanan jamuan biasanya oleh ibu-ibu dari para siswa yang menempuh ujian. Para ibu menyiapkan jamuan secara bergilir dalam beberapa kelompok atau secara bersama-sama semua ibu.
Uniknya, jamuan seperti ini hanya ada dalam ujian akhir di tingkat SD sementara di tingkat SMP dan SMA tidak ada. Entah mengapa namun kebiasaan ini sudah berlangsung sampai sekarang.
Menurut pandangan saya, jamuan seperti ini merupakan bagian dari keramahtamahan Atoin Meto (orang Timor) terutama terhadap tamu. Dulu dalam setiap penyelenggaraan ujian akhir di SD, para pengawas ujian merupakan guru dari sekolah lain. Para orang tua dan pihak sekolah pun berusaha sebaik mungkin untuk menjamu para guru pengawas tersebut sebagai sebuah penghormatan terhadap tamu.