Lihat ke Halaman Asli

Imanuel Lopis

TERVERIFIKASI

Petani

Interjeksi Bahasa Dawan

Diperbarui: 29 April 2023   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi interjeksi. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, interjeksi adalah kata yang mengungkapkan seruan perasaan. Menurut Harimurti Kridalaksana dalam artikel penelitian Interjeksi Dalam Bahasa Indonesia: Analisis Pragmatik karya Bambang Widiatmoko dan Waslan (Jurnal Pujangga volume 3, 2017), interjeksi adalah kata-kata yang digunakan untuk mengungkapkan emosi penutur dengan menggunakan intonasi yang relevan. 

Menurut Kridalaksana dalam kutipan artikel tersebut, ada delapan golongan interjeksi berdasarkan segi emotif penutur. Kedelapan interjeksi yakni: interjeksi yang menyatakan imbauan untuk memperhatikan sesuatu; interjeksi yang menunjukan rasa terkejut atau takjub; interjeksi yang mengungkapkan rasa sakit atau sedih; interjeksi yang menyatakan simpati; interjeksi yang menyatakan kekecewaan atau kekesalan; interjeksi yang menyatakan perasaan kaget dan terpukul; interjeksi yang menyatakan pujian dan terima kasih; serta interjeksi yang menyatakan perasaan tidak suka dan muak. 

Interjeksi ada dalam berbagai bahasa termasuk Bahasa Indonesia dan bahasa daerah seperti Bahasa Dawan di Timor, Nusa Tenggara Timur. 

Saya sebagai warga Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah selatan, NTT, setiap hari selalu berbicara menggunakan Bahasa Dawan dalam subdialek Amanuban. Berbicara menggunakan berbagai interjeksi dan mendengar orang lain berbicara menggunakannya juga. 

Sesuai penggolongan menurut Harimurti Kridalaksana, interjeksi dalam Bahasa Dawan sebagai berikut. Pertama, interjeksi yang menyatakan imbauan untuk memperhatikan sesuatu. Contoh interjeksi imbauan: hoe dan au

Penggunaan interjeksi hoe dan au seperti memanggil, mengundang perhatian atau membuat orang lain untuk memperhatikan sesuatu. Sama seperti "hai" dalam Bahasa Indonesia. 

Contoh interjeksi dalam kalimat, "Hoe, fonat ha au tok". Artinya, "Hoe, bergeserlah supaya saya duduk". Penggunaan interjeksi hoe untuk membuat orang yang sedang duduk memiliki perhatian kepada orang yang berbicara dan ingin duduk. 

Contoh lain, "Au, ho ham nao me?" Artinya, "Au, kau mau ke mana?" Penggunaan interjeksi au biasanya saat akan berbicara dengan orang yang berjarak beberapa meter atau agak jauh. Interjeksi au seperti memanggil orang lain untuk memperhatikan orang yang hendak berbicara. 

Kedua, interjeksi yang menunjukan rasa terkejut atau takjub. Contoh: he'e dan hi'i. Contoh dalam kalimat, "He'e, ume i naen matane." Artinya, "He'e, rumah ini sangat besar." 

Contoh lain, "Hi'i, atoni na oto nfaun kah." Artinya, "Hi'i, orang itu mobilnya banyak sekali." 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline