Lihat ke Halaman Asli

Imanuel Lopis

TERVERIFIKASI

Petani

Fungsi dan Makna Anyaman Tobe di Kalangan Atoin Meto

Diperbarui: 28 Februari 2023   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampak luar dan dalam anyaman tobe. Gambar: dokumentasi pribadi Imanuel Lopis.

Indonesia sebagai negara yang besar kaya akan kerajinan tangan seperti anyaman. Di Timor, Nusa Tenggara Timur, orang Timor atau Atoin Meto memiliki kerajinan anyaman yaitu tobe. Dalam Bahasa Indonesia, tobe artinya tutup atau penutup.


Tobe merupakan anyaman dari daun lontar. Bentuknya seperti kerucut terbuka yang bagian tepinya tidak bundar namun segi enam.
Daun lontar untuk menganyam tobe harus melalui proses pemotongan agar lebarnya sekitar 0,5 centimeter. Anyaman tobe menggunakan teknik anyam silang ganda.

 Menganyam tobe mulanya menganyam kerucut kecil terlebih dahulu. Menganyamnya terus hingga menjadi kerucut besar. Diameter tobe 30-an centimeter.


Setelah anyaman tobe selesai, penganyam memberi motif tambahan untuk memperindahnya. Motifnya seperti motif tokek, motif berkait, dsb. Membuat motif dengan cara menyisipkan daun lontar yang sudah berwarna merah dan hijau pada anyaman tobe hingga membentuk sebuah motif.


Seperti namanya, tobe berfungsi sebagai penutup makanan yang ada dalam piring atau wadah lain. Tobe melindungi makanan dari lalat atau menjaga kehangatan makanan. Ukurannya tidak terlalu besar sehingga untuk menutup banyak makanan harus menggunakan banyak tobe juga.


Selain sebagai penutup makanan, Atoin Meto juga memfungsikan tobe seperti baki atau dulang dalam seremoni penerimaan tamu. Mereka meletakkan selendang atau selimut tenunan di tobe yang dalam posisi seperti kerucut terbalik. Setelah itu baru mengambil tenunan tersebut dari tobe untuk mengalungkannya kepada sang tamu.


Ketika Atoin Meto hendak mengumpulkan sumbangan kepada kerabat atau orang lain untuk acara pesta, mereka meletakan barang seperti baju atau kain tenunan dalam tobe. Begitu juga saat membawa pemberian berupa baju atau tenunan untuk orang mati. Mereka meletakkan bawaan tersebut dalam tobe.


Meletakkan suatu pemberian kepada orang lain dalam tobe merupakan bentuk kesopansantunan dan penghormatan. Dalam berbagai acara, Atoin Meto juga menutup hidangan makanan dengan tobe untuk menunjukan adat istiadat atau ketradisionalannya.


Untuk memiliki tobe, kita bisa membelinya di pasar-pasar tradisional yang ada di Timor atau memesan langsung kepada pengrajinnya.
Pengrajin tobe biasanya adalah ibu-ibu di kampung dan hanya beberapa orang saja. Kerajinan menganyam tobe sebaiknya masuk dalam pelajaran muatan lokal sekolah-sekolah di Timor untuk melestarikan keberadaan tobe.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline