Lihat ke Halaman Asli

Imanuel Lopis

TERVERIFIKASI

Petani

Akibat Ibu-Ibu Menakuti Anaknya

Diperbarui: 22 Februari 2023   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi anak ketakutan. Gambar: istockphoto.com

Pada waktu magrib kemarin saya jalan-jalan di ibu kota kecamatan kami. Suasana sepi dan sudah mulai gelap. Saat tiba di depan ruko, tampaknya ada seorang ibu dan anaknya yang berumur sekitar 3 tahun. Sang ibu duduk di emper ruko dan menghadap ke jalan raya sedangkan anaknya berdiri menghadapnya.

Ketika sampai di depan mereka, anak itu menoleh ke arah saya. Dia spontan bergerak cepat ke pangkuan ibunya. Dia merangkul erat leher ibunya dan melirik ke arah saya dengan wajah ketakutan.

Mengapa anak itu ketakutan ketika melihat saya? Saat itu saya memakai topi hitam dan jaket hitam. Jangan sampai dia mengira kalau saya adalah setan atau penculik anak?

Saya pun berpikir dalam hati, ketakutan anak itu mungkin akibat dari ibunya yang biasa menakutinya. Saat anak itu melihat saya, dia mengira saya akan menangkap atau menculiknya sehingga ketakutan luar biasa.

Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, para orang tua khususnya ibu-ibu biasa menakuti anaknya. Mereka menakuti anak dengan sosok seperti hantu, kuntilanak, binatang buas, penjahat, orang gila, polisi, dokter, tentara, dll. Ibu-ibu yang sering menakuti anaknya karena merekalah yang sering bersama si kecil. Sementara bapak-bapak kebanyakan sibuk mencari nafkah.

Dulu waktu saya masih berambut gondrong keriting, banyak ibu-ibu sering menakuti anaknya dengan sosok saya ini ketika ada di dekat mereka. Ada ibu-ibu menakuti anaknya bahwa saya adalah penjahat atau orang gila yang biasa menangkap anak-anak. Misalnya ada ibu yang bilang ke anaknya, "Jangan menangis. Itu orang (rambut gondrong) nanti tangkap anak kecil yang menangis".

Mengapa ibu-ibu suka menakuti anaknya dengan suatu sosok? Jawabannya karena sang ibu tidak mampu mengatasi anaknya yang rewel atau tidak menurutinya. Alhasil sang ibu harus menakuti anaknya agar tenang atau menurutinya.

Menakuti anak seperti itu ternyata memiliki dampak buruk bagi anak. Si anak bisa takut berlebihan terhadap orang yang asing bagi dia. Walaupun orang tersebut baik, anak tetap saja bisa ketakutan. Seperti pada cerita di awal tentang anak yang sangat ketakutan ketika melihat saya. Ketika ada orang melintas saja di depan rumah, anak yang melihatnya bisa ketakutan dan lari tunggang langgang untuk bersembunyi.

Dampak negatif berikutnya adalah anak akan ketakutan terhadap orang dengan ciri atau profesi tertentu. Kalau orang tua menakuti anak dengan lelaki rambut gondrong, dia akan ketakutan ketika melihat orang dengan rambut gondrong. Kalau orang tua menakuti anak dengan polisi atau tentara, dia akan ketakutan ketika melihat mereka.

Menakuti anak juga akan membuat dia selalu takut saat hendak membuat sesuatu. Mau ke sini takut, mau ke sana juga takut. Imajinasi anak penuh dengan ketakutan karena orang tua sering menakutinya. Anak pun selalu membutuhkan kehadiran orang tua seperti ibunya agar tidak takut. Ketika mulai bersekolah, ibunya bisa-bisa harus ikut duduk di kelas mendampingi si anak yang penakut itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline