Helo kolak singkong, apa kabar?
Terima kasih sudah datang walau ala kadarnya
Luberan santan menggoda, harum pandan mempesona
Eh, kamu sudah ada sejak tadi malam kan?
Tidak apa-apa, manismu masih terpancar kok
Sewaktu di dapur, kamu lihat nasi?
Sejak kemarin batang hidungnya tak kelihatan
Jangan-jangan nasi sakit?
Atau nasi lagi putus cinta dan mengurung diri dalam kamar?
Oh iya, aku lupa
Sudah beberapa hari ini nasi tidak muncul karena beras lagi mahal
Kata berita, para mafia bermain beras
Beras Bulog dipaksa berdandan jadi beras premium
Operasi plastik pakai karung plastik
Tampang beras Bulog pun premium maksimal
Harga seupil jadi segunung
Tapi tak apalah, kamu kolak singkong masih di sini bersamaku
Dengarlah! Perutku keroncongan dan dangdutan
Berjingkrak-jingkrak, berteriak histeris menyambutmu
Isilah perutku yang kesepian dan galau tanpa nasi
Aku yakin kamu pengganti nasi yang sepadan
Sosok tangguh tempat sandaran perut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H