Lihat ke Halaman Asli

Imanuel Lopis

TERVERIFIKASI

Petani

Menikmati Rekonsiliasi dengan Prabowo Mumpung Belum Pilpres

Diperbarui: 4 Februari 2023   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jokowi dan Prabowo bertemu di Istana Merdeka. Foto: setneg.go.id

Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Republik Indonesia dan juga pimpinan Partai Gerindra. Setiap hari Prabowo selalu muncul dalam pemberitaan media massa, baik sebagai pejabat pemerintah maupun politisi. Saya yang biasanya memantau berita melalui televisi sering melihat Prabowo muncul dalam berbagai berita. Saya pun menikmati dengan santai berita-berita tentang Prabowo di televisi.

Kondisi ini sangatlah kontras jika membandingkannya dengan suasana Pilpres dulu. Semasa Pilpres 2019, ketika menonton berita di tv dan Prabowo muncul, saya langsung mengganti channel tv. Tidak hanya Prabowo tetapi hal yang sama juga berlaku untuk para tim suksesnya. Mengapa saat itu saya tidak suka Prabowo?

Pilpres pada waktu itu hanya ada dua kubu yaitu Jokowi dan Prabowo. Ketika saya memilih untuk bersimpati kepada Jokowi, otomatis saya harus berseberangan dengan Prabowo. Ketidaksukaan terhadap Prabowo seakan menjadi-jadi seiring dengan gempuran-gempuran kubu Prabowo kepada Jokowi. Akibat hal tersebut saya harus mengganti channel tv saat muncul Prabowo atau tim suksesnya, kecuali saat debat Pilpres. Saya juga hanya lebih suka menonton televisi yang sering menampilkan Jokowi. Channel tv yang sering menampilkan Prabowo bahkan saya hapus dari daftar siaran. 

Syukurlah, Jokowi dan Prabowo kemudian bertemu setelah Pilpres selesai. Mereka bertemu di stasiun kereta, saling hormat, jabat tangan, cium pipi, berbicara dan tertawa bersama. Jokowi dan Prabowo juga naik kereta dan makan bersama. Pada waktu itu Jokowi dan Prabowo juga bersama-sama menyerukan persatuan kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah terpolarisasi selama Pilpres. Prabowo yang sebelumnya merupakan rival Jokowi kemudian menjadi Menteri Pertahanan sampai sekarang.

Pertemuan Jokowi dan Prabowo pasca Pilpres dan kerjasama keduanya dalam pemerintahan merupakan suatu rekonsiliasi. Hal tersebut juga membuat saya sebagai simpatisan Jokowi juga berekonsiliasi dengan Prabowo dan kubunya. Jika dahulu saya sering ganti channel tv ketika Prabowo muncul, kini saya bisa menonton Prabowo di tv dengan senang hati. Masyarakat Indonesia lainnya juga pasti merasakan hal yang sama terkait rekonsiliasi tersebut. Walaupun ada juga pihak-pihak yang tidak suka dengan rekonsiliasi tersebut. 

Kini Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra akan maju bertarung lagi dalam Pilpres 2024 sedangkan Jokowi tidak. Entah saya akan bersimpati kepada Prabowo atau yang lain, tergantung dari figur-figur yang muncul dalam berbagai koalisi. Ah, urusan Pilpres 2024 itu nanti saja yang penting hingga saat ini saya sebagai masyarakat Indonesia sedang menikmati indahnya rekonsiliasi dengan Prabowo. Saya menikmati saja rekonsiliasi ini mumpung belum Pilpres dan para Capres saling serang hingga masyarakat kembali terkotak-kotak dalam berbagai kubu. 

Salah satu pelajaran dari hubungan Jokowi dan Prabowo adalah komunikasi para elit politik yang berkompetisi turut mempengaruhi perasaan dan tindakan masyarakat termasuk saya sebagai simpatisan. Tulisan ini sebagai ungkapan hati dari rakyat untuk para elit politik terutama yang akan bertarung dalam Pilpres. Semoga dalam Pilpres nanti para politisi berkompetisi dengan baik-baik sehingga rakyat pun baik-baik saja. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline