Lihat ke Halaman Asli

Imanuel Lopis

TERVERIFIKASI

Petani

Menanam Terong di Pekarangan Rumah

Diperbarui: 17 Januari 2023   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolase foto tanaman terong di pekarangan rumah. Foto: dokumentasi pribadi Imanuel Lopis

Sejak 11 tahun yang lalu saya mulai menanam terong di pekarangan depan rumah dalam skala kecil, sekitar belasan hingga dua puluhan terong. Saat pertama kali tanam terong gagal karena kerdil dan tidak berbuah. 

Pada percobaan berikutnya terong berhasil tumbuh subur hingga berbuah, sayangnya semut merah menyerbu buah terong hingga berlubang-lubang. Semut juga menyerang pangkal dari pucuk-pucuk daun terong, melubanginya hingga rontok. Saya berusaha membasmi semut dengan berbagai cara namun gagal karena rupanya terong tumbuh di sekitar sarang semut.

Terong-terong kemudian saya evakuasi ke dalam pot polibag. Beberapa hari kemudian pertumbuhan terong tidak begitu bagus.
Saya pun memindahkan lagi terong ke tanah, di pekarangan belakang rumah yang kondisi  tanahnya lebih baik. 

Akhirnya terong tumbuh subur dan berbuah lebat, memanennya hingga beberapa minggu. Sejak saat itu saya sering menanam terong, terlebih terong ungu. Terong kalau tidak produktif lagi, saya menyemai benih terong untuk menanam terong yang baru.

Menanam terong di tanah yang kritis atau tidak subur butuh kerja ekstra. Saya membuat lubang dengan ukuran tertentu kemudian mengisinya dengan tanah humus, pupuk kandang, abu dapur, dan sisa bakaran dedaunan. Walaupun demikian terkadang terong tumbuh tidak subur secara merata, ada yang tidak terlalu subur.

Salah satu trik saya menanam terong di tanah kristis adalah menanam anakan terong terlebih dahulu di polibag kecil hingga beberapa minggu. Setelah terong tumbuh agak besar dalam pot barulah memindahkannya ke tanah. 

Menanam terong di tanah akan membuat terong bisa tumbuh lebih subur dan berbuah banyak karena akarnya yang tumbuh lebih leluasa dalam tanah. Jika terong tumbuh dalam polibag, pertumbuhannya tidak maksimal karena akarnya hanya terkungkung dalam polibag dan buahnya pun tidak banyak.

Selama menanam terong, salah satu tantangan lainnya adalah serangan kutu di balik daun terong. Kutu-kutu yang berwarna putih dan kuning tersebut melekat di balik daun terong. 

Kutu-kutu  mengisap sari dari terong dan jika tidak menanganinya sejak awal, daun terong akan mengeriting atau mengerut. Pertumbuhan terong akhirnya terhambat bahkan bisa mati. 

Cara untuk membasmi kutu-kutu di balik daun terong yakni menyemprotnya dengan rendaman air tembakau. Kandungan nikotin dan zat lain dalam air rendaman tembakau tersebut ampuh membunuh kutu daun itu.

Terong setelah berbuah akan terus berbuah hingga beberapa kali panen. Produktifitas terong kemudian menurun lalu mati.
Umur dan produktifitas terong juga tergantung keseburan tanah dan cuaca. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline