Lihat ke Halaman Asli

Imanudin Abdurohman

Penulis amatir

Puisi: Analogi Rasa

Diperbarui: 5 Juli 2023   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Pinterest/Ratih Ari ne na @rarirena

Ada banyak hal di dunia ini yang memiliki karsa
Tapi tidak dengan rasa
Senja dan hujan menjelma analogi pemberi karsa
Pada setiap yang bernyawa agar memiliki rasa

Rasa dan karsa, adalah sebuah kesempurnaan
Namun tak seperti cinta dan tragedi; satu-kesatuan

Senja mengimplementasikan keindahaan yang merona
Tak adil rasanya, jika kau hanya memandang senja dari keindahannya saja
Seolah, kau hanya ingin terus merasakan jatuh cinta
Tanpa memperdulikan makna dari rasa dan karsa

Bagai untaian bait-bait dalam puisi,
Kau bisa menemukan berbagai analogi
Entah itu kata yang merayu,
atau makna yang menghancurkan-mu!

Lebih dari itu, kau pun dapat mengira, kalau saja;
Para penyair itu pecandu kesedihan
Sebab bait-baitnya yang lirih,
Ditambah sisipan romantika yang pedih.

Untuk memahami rasa dan karsa,
sejatinya, kau harus ber-analogi
Agar kau paham, bahwasanya mawar itu berduri
Di samping siratan kepedihannya yang tak merekah

Sekali lagi, ini bukan tentang bagaimana kau memahami senja dan puisi belaka
Tapi, tentang bagaimana kau memahami sebuah intuisi dari rasa dan karsa.
Dengan itu, kau dapat merasakan impresi;
dari sebuah makna yang di-analogi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline