Lihat ke Halaman Asli

Imansyah Rukka

Kemuliaan Hidup bukan hanya sekedar rutinitas namun bagaimana bisa mermanfaat bagi umat manusia dan alam semesta

Geliat Petani Sawit Luwu Timur Solusi Ditengah Pandemi Memasuki Era New Normal

Diperbarui: 29 Agustus 2020   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanam Perdana Sawit di Luwu Timur

LUWU TIMUR -- Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, sejumlah peluang emas bagi para petani sawit tak terkecuali indutri kelapa sawit dalam mengembangkan berbagai produk sebagai turunan dari nenek moyang kita, khususnya untuk kesehatan dan bio energi bahan bakar pengganti solar yang lebih efisien dan ramah lingkungan serta harga yang terjangkau bagi masyarakat luas.

Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah pusat mmberikan dukungannya dengan mendorong sebuah kebijakan untuk menggelontorkan anggaran dana hiibah dari Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit ( BPDP-KS ) kepada pihak terkait dalam.hal pengusulan dan pengajuan untuk melalukan peremajaan tanaman perkebunan sawit di  khususnya di Wilayah Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan.

Salah satu Koperasi yang berbadan hukum yakni KSU Agro Mandi Utama (KAMU), yang berkaktifitas di wilayah Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur, berupaya untuk mendorong kemajuan perkebunan kelapa sawit rakyat di Luwu Timur. Setelah melaksanakan pengajuan usulan Koperasi KAMU diharapkan upaya ini dapat terus bergerak dalam membantu dan melakukan pendampingan kepada.para petani sawit dalam mengelola pengusulan peremajaan kelapa sawit di Kabuoaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.

Berkat kinerja dan kerja keras serta daya juang yang tak kenal lelah akhirnya KSU Agro Mandiri Utama bersama 8 Kelompok tani binaaanya melakukan masa tanam perdananya, pada Hari Kamis (27/08/2020), kemari

Bersama Kadis Pertanian Luwu Timur dan pengurus koperasi serta beberapa petani sawit saar kegiatan tanam perdana

Dimasa pandemi memasuki era kehidupan baru atau New normal Covid 19 ini, penanaman perdana sawit tidak memerlukan waktu hingga covid19 selesai, dikarenakan bibit simalungun yang tergolong kualitas unggul dari Lembaga sertifikasi PPKS Medan, jadi sebelum di salurkan kepada penerima manfaat yakni para petani peserta replanting sebelumnya diberi label sertifikat.Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Timur, Malesia saat dikonfirmasi oleh awak media saat menghadiri penanaman perdana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) menjelaskan bahwa  penanaman perdana bibit sawit yang di salurkan oleh Koperasi KAMU kepada petani adalah merupakan bibit resmi bersertifikat dan unggul," Jelasnya.

"Bibit sawit yang di salurkan Koperasi.KAMU kepada petani penerima manfaat yang di tanam saat penanaman perdana ini ,adalah bibit yang sudah mendapatkan pengakuan resmi dari sumber yang legalitasnya resmi, yang mana tingkat pertumbuhannya sidah layak untuk ditanam," jelas Malesia dalam sambutannya.

Sementara itu, Muhammad Alwan, SH selaku Humas Koperasi KAMU menjelaskan bahwa  banyak hal terkait program peremajaan sawit di Luwu Timur, pada awalnya KSU Agro Mandiri Utama mendapat hambatan dan kritikan selama dalam melakukan aktifitas program ini di Luwu Timur." Imbuhnya.

Muhammad Alwan melanjutkan, Alhamdulillah meskipun diterjang ombak dan badai penanaman perdana PSR bersama 8 kelompok tani binaannya ini dapat berjalan dengan lancar, yang mana tanam perdana ini yang telah kita laksanakan di Desa Kasintuwu untuk 2 Kelompok Tani Sawit yang ada disini, lalu kemudian setelah tanam perdana ini telah selesai dilakukan, maka penanaman akan dilanjutkan hingga untuk delapan kelompok tani yang juga sebagai mitra koperasi KAMU" ujarnya.

Andi Ade

Ketua APKASINDO Kabupaten Luwu Timur H.Haruna menyampaikan bahwa pentingnya manfaat program PSR yang sementara berproses pengelolaannya oleh Koperasi KAMU,"Manfaat sawit adalah sebagai energi terbarukan dalam memasuki masa kehidupan baru atau New Normal Covid19, dan ini akan menjadi bahan bakar bio energi pengganti solar yang harganya dapat terjangkau oleh masyarakat,, sekaligus akan menjadi tanaman komoditas unggulan primadona di Kab. Luwu Timur,"ujarnya.

"Seperti yang kita ketahui ada dua Kabupaten di Sulawesi Selatan yang menghasilkan kelapa sawit atau CPO (minyak sawit). Kalau dua daerah ini gagal dalam mengembangkan tanaman sawit rakyat ,maka sulawesi Selatan pun akan dianggap gagal dalam hal pengembangan kelapa sawit ini, karena komiditas sawit inilah yang akan membawa kita menuju kemandirian energi dimasa datang, untuk itu harus lebih baik lagi," ujar Haruna.

Tak ketinggalan pula Kepala Desa Kasintuwu,  Petrus Frans saat ditemui awak media memberikan harapannya bahwa  dengan dimulainya penanaman perdana PSR, akan menjadi langkah awal bagi Kelompok Tani Sintuwu dan Kelompok Tani Harapan Makmur Tiga  kedepannya bisa menjadi kelompok tani mandiri dan sejahtera," harapnya

"Tentunya lewat kemitraan Kelompok bersama Koperasi KAMU ini juga,adalah merupakan bagian untuk mendorong petani sawit di Desa Kasintuwu, Kami berharap semua para petani kiranya bisa lebih bergairah dalam mengembangkan, merawat maupun memelihara tanaman kelapa sawitnya tersebut," pungkasnya.

Sunber : Pewarta Pimred IInews Andi Ade SN. Penulis/editor : Liesna Ega Kabiro IInews.```

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline