Aksi tawuran dan penyerangan antar kelompok remaja dibeberapa titik di Wilayah Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar, terus kembali terjadi Sabtu (04/07/2020) kemarin sangat disayangkan berbagai pihak. Polisi pun diminta bertindak tegas dengan menangkap para pelaku aksi tawuran dan penyerangan tersebut agar menimbulkan efek jera.
"Seharusnya polisi bertindak tegas. Karena ini kewenangan aparat kepolisian. Kalau saya diberi kewenangan untuk menangkap pelaku, sudah saya lakukan," ujar Imansyah Rukka, Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia Sulawesi Selatan (PPWI.Sulsel) dan Aktifis Jurnalisme dan Pewarta Warga, Minggu (05/07). Siang.
Untuk itu, Imansyah Rukka meminta pihak kepolisian bertindak tegas terhadap para pelaku tawuran untuk menimbulkan efek jera. Terlebih, kata Imansyah, sesuai hasil investigasi dilapangan dibeberapa ttitik tawuran antar kelompok kedua belah pihak telah sepakat menandatangani kesepakatan damai. "Kami minta polisi konsisten terhadap kesepakatan dengan menangkap pelaku tawuran," katanya. .
Sebelumnya diberitakan, Sabtu pukul 19.30 (04/07) pengendara motor Fadil (11) yang dibonceng oleh Ibunya sedang melintas di Jalan Pajjaiyang Menuju Jalan Mannuruki Sudiang Raya dan melihat ada tawuran terjadki di jalan tersebut, kemudian mereka berbalik arah tiba-tiba anak panah busiur sudah menancap di badan belakang Fadil anaknya yang diboncengnya.
Kemudian masih dihari yang sama, Sabtu (04/07) pukul 21.00 seorang pengendara Ojol terkena penyerangan busur oleh orang tak dikenal di Jalan Goa Ria Kelurahan Pai Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
Kemudian selang tak berapa.lama, terjadi aksi penyerangan oleh orang tak dikenal di rumah milik yang berinisial "AY" dengan menggunakan anak panah busur yang beralamat di Jalan Goa Ria depan warung Mas Leo, Kelurahan Pai.
"Tadi kita diserang dua kali, pertama jam 22.00 wita dan penyerangan kedua yakni.pukul 22.30 wita Kita lagi duduk-duduk sama teman tiba-tiba melintas pengendara motor dari arah timur dengan melepas busur ke arah kita", ungkapnya.
Ini mungkin persoalan lama antara kelompok anak pepabri yang diduga dipimpin oleh "Rs" dengan anak balang tanga, padahal sudaj pernah ada kesepakatan damai tapi kenapa masih terus ada lagi penyerangan", tuturnya.
Kapolsek Biringkanaya Kompol Wayan Wayracana A. S.IK saat dihubungi Jurnalis Kompasiana.com melalui WAnya perihal tindakan tegas pihak Kepolisian agar pelaku aksi tawuran dan penyerangan harus bisa diberi efek jera mengatakan, semua sedang dalam penanganan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H