Lihat ke Halaman Asli

Imansyah Rukka

Kemuliaan Hidup bukan hanya sekedar rutinitas namun bagaimana bisa mermanfaat bagi umat manusia dan alam semesta

Koramil 1408-11/Biringkanaya Laksanakan Patroli Berikan Edukasi Himbauan Bahaya Virus Covid-19 Kepada Masyarakat

Diperbarui: 14 Juni 2020   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patroli BK di Posko Covid-19

Koramil 1408-11/Biringkanaya bersama Mitranya Banteng Komando Trisula melaksanakan kegiatan patroli secara rutin setiap malam berupa Edukasi dan Himbauan Dalam Rangka Upaya Pencegahan Penyebaran Virus Corona  ( Covid-19), Sabtu (13/06/2020) malam.

Dengan mengambil langkah-langka melaksanakan patroli rutin setiap malam dan memberikan himbauan kepada warga dengan adanya pemberitaan yang menyesatkan atau tidak benar (hoax) dan sekaligus mengedukasi warga tentang bahaya dan pencegahan Virus Covid 19.

Patroli rutin yang dipimpin Babinsa Koramil 1408 11 Bky, Koptu Petrus Duma bersama personil Banteng Komando Trisula selain menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Tamalanrea dan Kecamatan Biringkanaya yakni membubarkan warga masyarakat yang sedang berkumpul dengan keperluan tidak jelas dengan secara persuasif dan humanis.

Juga

Edukasi dan sosialisasi Covid-19 bersama Tripika Kecamatan Biringkanaya

kegiatan tersebut sekaligus bertujuan memberikan edukasi kepada warga masyarakat untuk meminimalisir terjadinya penyebaran virus Covid 19 yang saat ini mewabah.

Danramil.1408-11/Biringkanaya, Mayor Kav Salahiddin Basir mengatakan Edukasi adalah Kunci Melawan Stigma Negatif mengenai Corona . Danramil sebut masyarakat kita masih anggap penyakit Covid-19 sebagai aib bahkan hanya bohong belaka. Maka dari itu diperlukan edukasi dan sosialisasi terus menerus untuk tingkatkan pemahaman masyarakat akan bahaya virus corona.

Selain itu,  adanya beberapa insiden penolakan warga terhadap rapid test di Kota Makassar juga ditimbulkan oleh kekhawatiran masyarakat jika mereka nantinya mendapati ikut rapid tes hasilnya reaktif. Mereka takut nantinya akan dirujuk ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lanjutan dan dinyatakan positif Covid-19," jelas Danramil.

Adanya fenomena tersebut terjadi karena tingkat edukasi kepada masyarakat soal Covid-19 yang masih rendah. Menurutnya, masyarakat belum mampu memahami pentingnya pemeriksaan rapid test. Ini juga disebabkan kondisi psikologis, rasa takut jika nantinya mereka terbukti terjangkit virus covid-19. 

"Nah, stigma negatif termasuk adanya berita hoax masih erat melekat di masyarakat, di mana penyakit virus corona dianggap sebagai aib dan bohong, Danramil pun menilai berita ini perlu diluruskan," tegas Danramil.

Beberapa waktu lalu peristiwa  adanya penolakan warga di Kota Makassar, terkait dilaksanakannya rapid test Covid-19 yang sempat viral dan menjadi pembicaraan hangat. Kemudian aksi penolakan ini diketahui terjadi karena masyarakat khawatir positif Covid-19 dan tidak percaya hasil rapid tes atau tes cepat.

"Pentingnya edukasi dan sosialisi pada masyarakat pada umumnya untuk pencegahan penyakit corona. Salah satunya rapid test, lebih baik. Ditimbang penyakit diketahui saat sudah pada tahap yang sulit disembuhkan," pungkasnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline