1. Meriam Novita S STP M si (Kasi Pemerintahan Kec.Tamalanrea)
2. Drg Andri Anwar (kampus Bira)
3. Muh Kasim S.Sos (Lurah Bira)
4. Pelda Syahruddin (Babinsa)
5. Aiptu And Haris (Binmas)
6. Ketua LPM , Imam Kelurahan
7 Para Ketua RW, Ketua RT, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama Se-kel Bira.
Dalam rapat koordinasi edukasi tersebut dilaporkan ada 40 peserta yang hadrlir mengikuti kegiatan.
Lurah Bira, Muh Karim S.Sos dalam aambutannya antara lain :
1. Mengajak selalu hidup bersih demi untuk Kesehatan bersama
2. Mengajak Para Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Ketua RT RW berperan serta dalam menyikapi permasalahan yang ada di Masyarakat, apalagi ditengah Pandemi Covid-19 ini
Kemudian
Kemudian disusul sambutan Kepala Puskesmas Kelurahan Bira Kecamatan Tamalanrea, drg. Andri Anwar antara lain :1. Berterima kasih kepada Kelurahan Bira atas undangannya
2. Secara pribadi sebagai Kapus Bira agak kecewa dgn adanya pemasangan spanduk yg menolak dgn adanya isu Rapid test
3.Dokter menegaskan bahwa di wilayah puskesmas Bira/Parangloe TDK ada Rapid test Krn masih Sona hijau kecuali ada keluarga yg terjangkit covid 19. Maka kelurganya dan yg pernah bersentuhan langsung di Rapid test.
Sementara tu Kasi PemerintahanTamalanrea, Meriam Novita, S.STP :1. Mengajak untuk semuanya untuk bersama-sama memerangi Penyebaran Covid-19.2. Tetap jaga Kebersihan dan Kesehatan Kita
3. Terkait adanya Rapid Test Massal, Jangan Kita mudah terprovokasi, Karena Rapid Test itu Mahal, apalagi saat ini baru 6 Kecamatan yg tinggi Penyebaran Covid-19 ini, itupun tidak semuanya yg dirapid test hanya yang ada yang terindikasi sekitar tempat
tinggalnya.
Diakhir kegiatan Babinsa Kelurahan Bira Koramil 1408-11/Biringkanaya, Pelda Syaharuddin memberikan sambutannya antara lain :
1. Terkait adanya Pemasangan Spanduk Provokatif, Mengajak Tokoh Masyarakat, Ketua RT, RW agar selalu berpandangan Positif agar jangan ada lagi Pemasangan Spanduk Provokasi seperti yang sdh terpasang.
2. Meminta Masyarakat agar tidak menyebarkan berita Hoax terkait Rapid Test yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan karena ada pidananya.
3. Hati hati dalam bermedsos karena hp kita mudah di sadap.
Menurut Dedi sapaan Lurah Alalak Selatan,kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan kepedulian diri masyarakat untuk bersama-sama mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H