Lihat ke Halaman Asli

Imansyah Rukka

Kemuliaan Hidup bukan hanya sekedar rutinitas namun bagaimana bisa mermanfaat bagi umat manusia dan alam semesta

Aku

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_195158" align="aligncenter" width="300" caption="Aku adalah aku berada dalam perenunganku, hingga manusiaku hilang terbawa imajinasiku"][/caption]

Aku sejak awal dan akhir tiada bedanya

Sumber dari segala sumber kehidupan itulah Aku..

Aku mencarimu kemana-mana menggunakan pikiranku dan ilmu pengetahuanku

Namun tiada hasil

Aku hanya ingin mengenal hakikatMu

Jika aku telah menemukan hakikatmu itu

Aku pasti akan menemukanmu

Ilmu pengetahuan bagiku belum ada apa-apanya di banding apa itu imajinasi

Ketahuilah bahwa imajinasi itu tak ternilai harganya dari ilmu pengetahuan

Logika hanya bisa membawamu dari utara ke selatan, bulan ke bulan, dari tahun ke tahun, tetapi imajinasi bisa membawamu ke mana-mana engkau suka

Bagi sebagian orang mengatakan kecerdasan intelektual melahirkan seorang ilmuan, itu salah besar justru imajinasi itulah yang melahirkannya…

Ketika ada yang bertanya padaku…, dimanakah seorang Imansyah Rukka itu? Aku hanya bisa menjawab bukalah kompasiana..dia ada disitu..

Ketika dia ingin bertemu dengan hakikatku, maka aku ada disini..

Tidak ada salah, dan tidak ada benar dialam semesta ini, yang ada hanyalah kebenaran yang sejati..

Kebenaran sejati itu melahirkan kecerdasan sejati…

Bukan kecerdasan ilmu pengetahuan yang selalu dari hasil logika

Mencari kebenaran sejati lebih bermakna dibandingkan menguasai kebenaran itu

Dunia ini semakin mencemaskan untuk di huni, bukan karena orang-orangnya jahat, tetapi kepekaan dan kepeduliannya yang mereka tak miliki

Lebih mudah menemukan jarum yang jatuh di tengah lautan, dari pada mengubah sifat-sifat manusia yang buruk..

Hidup itu seperti sebilah keris, penuh liku-liku kadang ke kiri kadang ke kanan dan ujungnya engkau harus tegak lurus dan kosong

orang-orang akan mengalami krisis jati diri dan kehilangan keyakinan, seperti mereka berjalan dimuka bumi ini hanya dengan darah dan daging. Derajat manusia tertinggi hanya terletak sejauhmana keikhlasannya

Selanjutnya ia menemukanku dalam kekosongan

Kekosongan itulah aku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline