Lihat ke Halaman Asli

Aku Picik Tapi Tidak Licik

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Aku memang picik, jika tidak ada abu-abu diantara kita dan semua orang. Setidaknya, aku berusaha jujur ternyata memang aku masih picik seperti yang dikatakan orang-orang. Tapi tak jadi masalah, karena aku jujur. Apalah kepicikan itu berarti jika dinilai oleh orang-orang yang selalu merasa benar dengan dalih dalil-dalil mereka. Apakah kepicikan bermakna, jika harus menuruti paradigma global dan serba ultranasional, sedangkan aku hanya berkutat mengurusi kesalahan dan kelemahan diriku dan tak pernah habis-habisnya. Lalu, perlukan kepicikan itu direnggut agar bisa menjadikan dunia adalah segalanya?

Kamu memang tidak picik, tapi licik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline