Pemerintah sebenarnya sudah mencoba untuk mengontrol dan memberi subsidi serta menetapkan harga minyak goreng sebesar Rp. 14.000 Perliter. Namun pasokan minyak goreng dipasaran sangat terbatas, bahkan masyarakat harus berebut untuk mendapatkan harga minyak murah yang di subsidi oleh pemerintah.
Ditengah-tengah inflasi dan harga komoditas yang naik, kemungkinan masih banyak oknum-oknum atau pengusaha yang sengaja menyimpan minyak goreng dan tidak menjual dipasaran.
Hal ini menyebabkan pasokan minyak goreng dipasaran terbatas, bahkan untuk wilayah Banyumas sendiri sangat sulit untuk mendapatkan minyak goreng, khususnya di minimarket ataupun ditoko-toko pengecer.
Sekitar 2 minggu yang lalu harga minyak goreng masih berkisar diharga 17.000-20.000 untuk minyak goreng merek hemat dan fortune. Namun pasokan minyak goreng semakin hari semakin langka, bahkan pemerintahpun kesulitan dalam mengontrol peredarannya.
Dilepas dipasaran, Harga minyak goreng langsung meroket. Karena sulitnya mengendalikan pasokan minyak goreng ditanah air, maka pada tanggal 16 Maret 2022 akhirnya pemerintah melepas harga minyak goreng sesuai harga dipasaran.
dan yang benar saja, setelah pengumuman tersebut harga minyak goreng langsung meroket. Untuk hari jumat/18/03/2022 di Wilayah Banyumas sendiri harga minyak goreng sudah mencapai 19.00-24.00 perliternya.
Karena harganya yang mahal, sebuah akun Instagram @Banyumas24jam menuliskan cuitannya "Habis langka, terbitlah meroket he..heh rapapa ya lur, sing penting ana wkwkwk", demikianlah cuitannya.
Kira-kira bagaimana nasib rakyat kecil ya, para UMKM dan Pedagang kecil, baik di Banyumas maupun diseluruh tanah air semoga saja harga minyak goreng kembali turun, inilah harapan dari masyarakat kecil.
Harapan kami sebagai masyarakat adalah semoga harga minyak goreng tetap bisa terkontrol dan harganya bisa kembali normal. kami juga mendukung pemerintah untuk terus memantau harga minyak goreng, karena dikhwatirkan harga akan terus melambung tinggi.