[caption caption="Patung ayam jago di Ayutthaya"][/caption]
Biasanya banyak wisatawan ketika datang ke kota Ayutthaya niatnya untuk melihat reruntuhan kota ini. Artefak seperti candi, kuil, patung, benteng, istana kerajaan, pasar terapung, dan karya seni serta museum kerajaan Ayutthaya. Sepertinya sedikit yang memperhatikan patung ayam jago atau ayam jantan yang hampir di setiap tempat di kota ini selalu ada.
Pertama datang ke Ayutthaya saya awalnya agak heran, ketika melihat ke luar jendela mobil travel yang saya tumpangi, di depan sebagian rumah penduduk berderet patung ayam jago. Ada cerita apa antara kota ini dengan patung ayam jago. Pasti ada cerita menarik ini. Keingintahuan tentang patung ayam pun mulai muncul di sela-sela merasakan dan melihat artefak dan reruntuhan kota yang dibangun abad 13 ini.
Tidak heran kalau UNESCO menjadikan kota ini bagian dari warisan dunia pada tahun 2000. Arsitektural yang cantik serta Candi dan patung-patung nya walaupun sudah jadi tempat wisata, sebagian masih dipakai untuk beribadah umat Buddha.
[caption caption="salahsatu Wat di Ayutthaya yang sering didatangai wisatawan"]
[/caption]
Di tempat-tempat ibadah tersebut, patung ayam jago pun muncul lagi. Disimpan di luar dekat pintu atau gerbang kuil. Dilain kesempatan saya juga melihat patung ayam jago ini dijual di toko souvenir. Rasa penasaran pun makin tinggi, ada cerita apa dengan ayam jago di Ayutthaya ini.
Di Guest House tempat saya nginap, akhirnya rasa penasaran itu saya ungkap pada ibu pemilik penginapan. Di serambi sambil ngopi ibu itu bercerita dengan bahasa Thai dan anaknya menerjemahkan ke dalam bahasa inggris. Saya pun mulai menyerap cerita dan merangkum inti kisahnya.
Konon menurut cerita, ketika Ayutthaya dan Burma berperang pada akhir abad 16, dan Ayutthaya dikuasai oleh Burma. Pangeran Narasuan ahli waris kerajaan Ayutthaya menolak dengan cerdik ada dibawah kuasa Burma.
Waktu itu, baik pangeran Burma maupun pangeran Naresuan sangat menyukai ayam jago. Maka kedua pangeran ini bertaruh adu ayam. Pangeran Burma mengatakan kalau ayam Naresuan ini menang maka Ayutthaya akan dibebaskan dari kekuasaan Burma.
Ayam Pangeran Naresuan memenangkan taruhan, mempermalukan pangeran Burma. Hanya saja janjinya tidak ditepati. Maka terjadilah peperangan kembali. Sampai kemudian ada serangan ke Burma dari Tiongkok akhirnya Burma kalah.
Pangeran Naresuan membuktikan dirinya sebagai pejuang terampil dan cerdik dengan ayam jago peliharaannya. Ayam ini kemudian dikenal dengan ayam Bangkok. Dan jadi legenda ayam adu sampai sekarang.